Instructions: For each question, choose the single best answer. Make your choice by clicking on its button. You can change your answers at any time. When the quiz is graded, the correct answers will appear in the box after each question.
Meniti sebuah jalan terbaik
sebuah catatan langkah ketika mengukir lembar kehidupan...
Senin, 13 November 2017
Selasa, 31 Oktober 2017
Mobil Dengan Kapasitas 16 Orang
Sedikit re-orientasi mengenai definisi taxi adalah sebuah mobil carri dengan plat nomor hitam maupun kuning.
Pagi ini, kita mencoba keseruan pagi dengan naik Taxi ditemani salah satu teman yang sedang bermalam di kosan. Satu per satu mulai berdatangan, melihat jumlah saya kawatir akan overload maka saya bertanya apakah muat dan dengan santai ibunya hanya menjawab 'tenang bu, kemarin 13 orang muat' #keringat dingin
masuk satu per satu, depan terisi 2 orang dewasa dan 1 anak kecil plus 1 supir. Tengah saya dan teman saya, plus 2 orang lain total 4 orang. belakang sudah tidak terjangkau tidak bisa terlihat. Selang sebentar ada seorang ibu datang lagi dan bapak sopir keluar sebentar dan ibu tersebut masuk melalui pintu sopir baru bapak sopir masuk.
Perjalanan hampir membuat kita 'mateng' di dalam. Bisa bergerak karena terpaksa dan tergoncang jalan yang berlubang. terlihat di belakang diisi oleh 7 orang. Entah bagaimana harus bersikap hanya pingin ketawa aja.
Satu per satu ibu-ibu turun dan pemberhentian saya pun tiba. Turun dari taxi kami ketawa ngakak :-D ternyata bisa ya carry kecil diisi 16 orang ;')
sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj2sNWk5ZnXAhWHRY8KHVScDVAQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fid.priceprice.com%2FSuzuki-Carry-8154%2F&psig=AOvVaw2W9K71mqrVF7z2eB-FRN0D&ust=1509502528591144
Rabu, 25 Oktober 2017
Kekuatan Bersyukur
Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر . فكان خيرًا له
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya”[1].
Sumber: https://muslim.or.id/20127-bersyukur-ketika-senang-dan-bersabar-ketika-mendapat-bencana.html
Penahkan kita melihat kehidupan orang lain begitu menyenangkan. Semua tampak sempurna bagi kita, seperti akata pepatah 'rumput tetangga selalu lebih hijau'. Orang lain tampak lebih bahagia, lebih mudah mendapatkan kesuksesan, dan lain-lain. Benarkan demikian? Pernahkan dalam suatu percakapan kita tidak membicarkan tentang kesuksesan namun tentang kegagalan. Kegagalan yang kemudian saling berdiskusi untuk memecahkan masalah.
Ada sebuah keluarga dimana bagi orang mereka tampak menyenangkan, semua sempurna, dan mereka bahagia. Namun orang tidak pernah mengetahui seberapa besar cobaan yang ia hadapi. Bagaimana dia bertahan ketika keuangan mulai colaps. Orang tidak pernah tau bagaimana mereka harus bekerja siang dan malam untuk sekedar bertahan hidup. Ada satu yang tidak pernah mereka lupakan ialah mereka selalu bersyukur dengan keadaan mereka. Dengan segala keterbatasan mereka bersyukur. Dengan segala keterbatasan mereka masih berterima kasih karena telah diberikan banyak anugerah.
Rasa syukur mereka lakukan dengan tidak mengeluh dan mengumbar setiap permasalahan di muka public. Dengan keuangan seadanya mereka berusaha untuk tetap berbagi meski kadang suami-istri harus menahan bisa belanja yang mereka inginkan. Mereka mencoba untuk tidak iri kepada yang lain, memantabkan hati bahwa rejeki sudah ada yang mengatur, dengan iri kepada orang lain tidak akan membuat kita lebih kaya justru akan menghambat perjalanan kita untuk maju untuk sukses.
Orang melihat mereka adalah orang yang berkecupukan. Sebenarnya Hati mereka yang berkecukupan. Hati mereka yang mampu untuk menerima apapun dan dengan keterbatasan mereka mencoba untuk bergerak dan sukses. Semoga Allah menjaga mereka dengan ketulusan mereka, dengan rasa syukur yang ada di dalam hati mereka.
sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj8jJ-4yorXAhXIJ5QKHX0kAnUQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fmuslimah.or.id%2F7235-hakikat-ujian-dunia.html&psig=AOvVaw3ShlmC6fFC0E844wlgPPzN&ust=1508979874648317
Kemenangan
Perlombaan yang diselenggarakan untuk memperoleh kemenangan akan memberikan soal kepada peserta. Setiap Peserta dipersilahkan mengerjakan dengan sistem bergantian atau berebut atau dengan sistem yang lain untuk mendapatkan nilai tertinggi sehingga dia bisa menjadi pemenang. Biasanya dalam hal ini akan ada warning dari panitia 'Keputusan Juri Tidak Dapat Diganggu Gugat'. Lantas bagaimana jika juri tidak fair atau menurut kita tidak fair. Hal itu sangat wajar, mengingat juri adalah manusia. Bahkan seobjektif apapun juri jika keputusannya membuat kita kecewa kita tetap akan kecewa. Maka Makna dari perlombaan ini bukan hanya untuk siap menang, namun menyiapkan kondisi untuk siap kalah, Best condition or Worst condition, Dengan mempersiapkan semua kemungkinan maka akan sangat mudah seseorang bangkit dan kembali berjuang di perlombaan yang lain. Namun jika seseorang tidak siap dengan kemungkinan yang terjadi, bisa jadi ia akan terpuruk dalam kekalahan hati untuk menerima kekalahan. Hal ini akan berakibat lama bisa bangkit lagi dan mulai kembali produktif.
Perlombaan yang tidak berlabel atau tidak memiliki penyelenggara, setiap saat dalam kehidupan kita terjadi. Mulai dari perlombaan sel sperma untuk mencapai sel telur, semuanya ter-setting sebagai perlombaan. Perebutan jabatan, Perebutan posisi dan kehormatan, semua juga termasuk di dalam perlombaan namun tidak ada rule aturan yang mengaturnya. Kecurangan, Penusukan dari belakang, Saling menghianati, hal yang akan sangat sering terjadi. Maka sebagai peserta kita harus bisa mempersiapkan semua keadaan best condition or worst condition. Jika dalam perlombaan ini kita terpuruk terlalu lama maka dunia tetap akan berputar sedang kita akan tetap diam tidak bergerap produktif.
Semua perlombaan memiliki sisi kalah dan menang. Kemenangan harusnya membuat kita melihat kebawah, menata diri untuk tidak sombong dan bisa bermanfaat bagi yang lain. Kekalahan adalah saat kita menginstropeksi diri mengenai kekurangan dan strategi untuk bergerak maju, menghilangkan sifat iri dan amarah untuk mulai melangkah kedepan. Apapun yang terjadi, kalah atau menang, kesuksesan itu milik kita, tidak perlu menoleh kanan kiri untuk membandingkan dengan orang lain. Bersyukur akan membuat kita bisa bertahan dan memenangkan banyak perlombaan.
sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjygJPOxorXAhUHv7wKHVQfBBAQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fwww.rafifamir.com%2F2016%2F04%2F12-kiat-jitu-memenangkan-perlombaan.html&psig=AOvVaw2Ayx0syvWZ_U0g0Tp_Qk3X&ust=1508978898342052
Problem Creator vs Problem Solver
Guru berkewajiban membentuk kepribadian siswa pada saat di sekolah. Pembentukan kepribadian ini sangat diperluka untuk membantu proses kedewasaan siswa. Pembentuka kepribadian ini bisa dilakukan dengan cara menempa siswa dengan berbagai masalah, namun ada saat Guru harus melunak mebantu dan membimbing siswa memecahkan masalah.
Guru harus menjadi problem creator. Menciptakan masalah bagi siswa, memberikan tantangan yang harus dilakukan oleh siswa. Menekan siswa agar siswa belajar untuk kreatif dan solutif. Percayalah bahwa dunia lebih kejam daripada kita. Jika guru tidak mampu menjadi proble creator maka yang terjadi siswa tidak akan mampu menghadapi dunia luar ketika nanti siswa tersebut meninggalkan bangku sekolah. Tidak jarang siswa yang pintar dalam pelajaran tidak mampu menyelesaikan masalaha karena sejak awal guru tidak pernah menempatkan siswa dalam masalah.
Guru harus menjadi problem solving. Pada suatu kondisi, guru harus mampu membantu siswa dalam keterpurukan. Ketika masalah yang terjadi pada siswa sudah berasal dari luar (bukan dari guru) maka guru harus membantu siswa untuk memecahkan masalahnya. Membersamai sekedar duduk saja dengan siswa mendengarkan keluh kesahnya. Sekedar tidak memarahi ketika ia sedang terluka. Setelah itu menuntun siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi serta bangkit dari permasalahan tersebut.
Problem creator dan problem solving memiliki waktu yang berbeda dan harus dapat mebedakan. Guru harus bisa menempatkan diri kapan dia harus memberikan masalah kepada siswa atau kapan guru harus membantu siswa menyelesaikan permasalahannya. Jika tertukan peran tersebut bisa jadi siswa akan benar-benar terpuruk dan akan menambah beban siswa. Hal ini akan berpengaruh sangat buruk kepada siswa.
Link gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj5xN2awYrXAhVCXrwKHQzzDc8QjRwIBw&url=https%3A%2F%2Ftirto.id%2Fmenteri-yohana-larang-sekolah-keluarkan-siswa-bermasalah-ctt2&psig=AOvVaw0zFAONawv1WAuzBM8mwAav&ust=1508977431541197
Langganan:
Postingan (Atom)