Berjalan menapak takdir seperti berjalan mengikuti sebuah
arus sungai. Kita tidak perna tau kapan ada sebuah batu menghadang, belokan
tajam ataupun arus terjal. Yang kita tahu
bahwa kita sedang berpuasa, menahan tiap rasa sakit yang akhirnya ada
sebua kesenangan dan kedamaian di Samudra Surga milik-Nya.
Takdir sering kali diartikan sebuah hal yang menyengsarakan,
menyusahkan dan membingungkan. Padahal takdir itu adala kaktus kecil yang
tiba-tiba berbunga indah. Semua rasa sakit dan rasa menyenangkan yang kita
dapatkan saat ini adalah sebuah takdir dari Allah. Orang tua yang menyayangi
kita, teman-teman yang setiap saat berada didekat kita, orang-orang disekitar
kita yang memberikan senyum semangat serta inspirasi untuk kita. Itula takdir
terbaik Allah untuk kita.
Cinta, lima kata yang katanya luar biasa. Namun tiap cinta
manusia itu tidak terlalu berarti. Pasti akan menimbulkan masalah meskipun ada
rasa bahagia yang menyelimuti. Hanya Allah tempat cinta itu berlabuh. Dan hanya
Allah alasan kita memberi cinta untuk orang lain. Sehingga ketika cinta
menyakiti hati kita yang kita tau, Allah takkan pernah menyakiti hamba-Nya dan
ada sebuah bunga indah kaktus dibalik sakitnya cinta.
Harapan itu selalu ada. Meskipun rasa sakit menjelang,
meskipun tersakiti oleh duri-duri dakwah dan kehidupan, namun bukankan tempat
kita bersandar adalah Allah. Meskipun akhirnya dunia berhenti tersenyum untuk
kita, harapan itu selalu Allah berikan melalu senyum Allah dipagi hari dengan
lembutnya mentari yang mulai menerangi bumi, derasnya sungai yang tak pernah
lelah meskipun manusia hanya bisa mengotorinnya, dan terangnya bulan meski ia
tak pernah mampu membuat sinyalnya sendiri. Dan kini Allah adalah satu-satunya
tujuan kita untuk tetap bertahan meskipun berat. Jika tak ada orang yang ingin
kita berkontribusi paling tdak kita memiliki kontribusi meskipun kecil dan tak
berarti untuk manusia. Namun ada arti dan kontribusi untuk Allah. Yakin bahwa Allah
takkan menyia-nyiakan hamba-Nya.
Tarbiyah bukanlah jama`ah yang terbaik. Namun tarbiyah
adalah takdir terbaik dari Allah untuk kita. Semoga ini kekal hingga kita
bertemu di Jannah-Nya
ciye mbak reny
BalasHapus