Jumat, 19 April 2013

Aku Ingin Mencintaimu


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
seperti kata yang tidak sempat terucap,
kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
seperti isyarat yang tidak sempat terucap,
hujan kepada awan yang menjadikannya tiada.


Kamis, 18 April 2013

Next Level...

Yups karena udah lama ga nulis, maka kutuliskan aja di sini tentang kondisi saya yang sekarang. Terdapat perbedaan yang jelas :-). Yups alhamdulillah saya sudah lulus S1 dari Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 1 desember 2012. Tiga hari setelahnya saya sudah harus move dari Yogya :-( menuju ke surabaya :-((. Emotnya sedih banget ya :-( iya...

Menurutku Yogja adalah kota yang menyenangkan, " Berhati nyaman " motonya... well emang benar sih. Jogja memang berhati nyaman. Kenapa ya? entahlah orang-orang jogja itu lebih ramah menurutku. Meskipun mereka cendrung menyembunyikan kekesalan di belakang tapi saya bisa belajar tersenyum dari sini. saya berubah yang awalnya keras pake banget bisa berubah "sedikit" lebih lembut :-)...

Di Jogja saya sudah pernah dibuat menangis, marah, dll. Namun justru setelahnya saya bisa tegar. Selama saya di Jogja saya bertemu dengan orang-orang baik yang mau menerima "menampung" ketika saya lg kabur dari kos atau lagi jenuh atau atau dan atau yang lain :D

hmmmm.... this is Jogja... saya bisa tinggal di sana di saat akhir hidupku nanti :-) *nabung buat beli rumah di Jogja*...

Yes... next is Surabaya :-((, kota yang paling tidak kuharapkan tinggal di sana. Kota nomor 2 setelah Jakarta katanya. well apapun itu saya memang tidak suka dengan "kota" saya lebih nayaman tinggal di "desa". hari pertama saya berangkat ke sana sudah di hadang macet... hampir marah dan nangis dibuatnya. macetnya, ramenya kendaraan bikin rasanya benar-benar ingin segera kabur dari kota ini.

Next Level...

Bukan tanpa alasan Allah meletakkanku di Surabaya. bukan tanpa alasan Allah menyuruhku pergi dari Yogyakarta. Alasan yang mulai kupahami adalah saya sudah terlalu nyaman di jogja. belum ada perkembangan yang signifikan atas upgrade diri yang kujalani di jogja dan akhirnya saya harus di tempa lagi di tempat yang lebih berat yang bernama Surabaya. *saya masih sangat ingin menghabiskan sisa umur di Jogja :-)*

Di Surabaya saya mulai lagi dari NOL. No friends, No Liqo, No NO NOO... start from zero... dan mulai berjalan setahap demi setahap. Mulai beradaptasi dengan teman-teman yang beragam... dari bali, sunda, makasar, sumatra, jawa timur :-)

Jika dulu ada yang bilang saya terlalu kaku dan saya menyangkalnya, kali ini saya bilang "hehehehe iya... maaf saya kaku banget...." dan akhirnya saya sedang belajar untuk tidak kaku tapi juga tetap mempertahankan idealisme tersebut. Well... bismillah start from zero and just for Allah :-D

Come... Back.....

Assalaamu`alaikum Warahmatullah :-)

Lama ndak pernah membuka dan mengolah kembali blog ini. Khaifa khaluk? Still as -renyLyn- *emang siapa lagi klo bukan -renyLyn-?* :-P iseng buka blog kok ternyata masih ada yang ngunjungin ya? hehehe malu-ku di ambon deh pokoknya.

Come back deh, walaupun dengan tulisan-tulisan ga jelas, tapi insyaallah ini adalah ikhtiar untuk belajar menulis kali aja nanti bisa mendokumentasikan tulisan dan bikin buku *aamiiin :-)


Sabtu, 25 Agustus 2012

confess love

titipan dari seorang:

selama ini hanya mendengar cerita dari teman. entah mengapa akhirnya aku memang harus mengalaminya. mengapa harus dia yang menyatakan perasaannya? mengapa bukan dia (yang lain) yang kuharapkan akan mengungkapkannya. mungkin dia (yang lain) sedang sibuk menata dirinya, sibuk membenahi dirinya.

dan kepadanya aku hanya bisa bilang, maaf kita berbeda. terlalu banyak prinsip-prinsip kita yang berbeda. niatanmu yang mencintaiku karena aku cerdas (menurutmu) aku pikir itu bukan alasan yang kuharapkan. bagaimana jika kelak aku sudah mulai tua dan pikun apakah kau akan tetap mencintaiku? kau hanya mencintai kecerdasanku bukan aku. dan setiap kali kita bertemu (meskipun hanya 2x) kau hanya bisa memojokkanku dan memaksakan teorimu. padahal kita sama-sama tau bahwa kedua teori kita benar, hanya berbeda jalan penyelesaian. maaf aku pikir kita tidak akan pernah cocok. dan maaf aku hanya menganggapmu teman.

untuk adekku yang mulai dewasa :-)


Berjalan menapak takdir seperti berjalan mengikuti sebuah arus sungai. Kita tidak perna tau kapan ada sebuah batu menghadang, belokan tajam ataupun arus terjal. Yang kita tahu  bahwa kita sedang berpuasa, menahan tiap rasa sakit yang akhirnya ada sebua kesenangan dan kedamaian di Samudra Surga milik-Nya.
Takdir sering kali diartikan sebuah hal yang menyengsarakan, menyusahkan dan membingungkan. Padahal takdir itu adala kaktus kecil yang tiba-tiba berbunga indah. Semua rasa sakit dan rasa menyenangkan yang kita dapatkan saat ini adalah sebuah takdir dari Allah. Orang tua yang menyayangi kita, teman-teman yang setiap saat berada didekat kita, orang-orang disekitar kita yang memberikan senyum semangat serta inspirasi untuk kita. Itula takdir terbaik Allah untuk kita.
Cinta, lima kata yang katanya luar biasa. Namun tiap cinta manusia itu tidak terlalu berarti. Pasti akan menimbulkan masalah meskipun ada rasa bahagia yang menyelimuti. Hanya Allah tempat cinta itu berlabuh. Dan hanya Allah alasan kita memberi cinta untuk orang lain. Sehingga ketika cinta menyakiti hati kita yang kita tau, Allah takkan pernah menyakiti hamba-Nya dan ada sebuah bunga indah kaktus dibalik sakitnya cinta.
Harapan itu selalu ada. Meskipun rasa sakit menjelang, meskipun tersakiti oleh duri-duri dakwah dan kehidupan, namun bukankan tempat kita bersandar adalah Allah. Meskipun akhirnya dunia berhenti tersenyum untuk kita, harapan itu selalu Allah berikan melalu senyum Allah dipagi hari dengan lembutnya mentari yang mulai menerangi bumi, derasnya sungai yang tak pernah lelah meskipun manusia hanya bisa mengotorinnya, dan terangnya bulan meski ia tak pernah mampu membuat sinyalnya sendiri. Dan kini Allah adalah satu-satunya tujuan kita untuk tetap bertahan meskipun berat. Jika tak ada orang yang ingin kita berkontribusi paling tdak kita memiliki kontribusi meskipun kecil dan tak berarti untuk manusia. Namun ada arti dan kontribusi untuk Allah. Yakin bahwa Allah takkan menyia-nyiakan hamba-Nya.

Tarbiyah bukanlah jama`ah yang terbaik. Namun tarbiyah adalah takdir terbaik dari Allah untuk kita. Semoga ini kekal hingga kita bertemu di Jannah-Nya