Sabtu, 19 Oktober 2013

Share premarital seminar 'RieSign' Married by design yg diadakan o/MCC (muslimah care community)
Pemateri: ust. Cahyadi takariawan dan usth. Ida nur laila

[Part I]

Pernikahan adalah gerbang utama utk mmbentuk keluarga dan keluarga adalah gerbang utama terbentuknya peradaban. Ada sebuah posting yg ramai di whatsapp dll, 'copas dr sebelah, copas dr sebelah' begitu ramainya istilah ini sampai ada buku yg berjudul 'copas dr sebelah' yg berisi tulisan2 inspiratif yg entah ditulis oleh syp pd awalnya yg di copas dari sebelah.. Ada slh satu tulisannya yg bjudul 'persamaan sepatu dg pernikahan', sepatu dan pernikahan itu sama2 harus sepasang, tapi berbeda, yakni kanan dan kiri, laki-laki dan perempuan. Seumur hidup akan berbeda seperti itu. Pernikahan tdk lantas membuat qt sama dalam segala hal. Bayangkan kalau sepatu kanan dan kiri langkahnya sama, ya tdk bs. Harus ad yg melangkah duluan di depan, dst. Tdk bs 'berjalan berbarengan'. Pun qt katakan rumah tangga itu harmonis bukan krn sama, tp krn bs saling memahami, menghargai, melengkapi, menghormati, di atas semua perbedaan yg ada. Harmonis itu sendiri adlh pengakuan adanya perbedaan bukan?

Saya pun (pak cah-red) membuat tulisan yg bjudul 'perbedaan sepatu dg pernikahan', salah satunya yakni bab 'selera'. Memakai dn memilih sepatu itu kan bergantung selera. Acara formal pakai sepatu formal, pesta pakai sepatu pesta, dst. Tp menikah bukan masalah selera! Bukan masalah pengen ga pengen, tp ini adlh kewajiban agama! Anda pengen ga pengen itu ga penting!

Data dr BKKBN menyebutkan ada 2jt org menikah setiap tahun dan ada 200rb perceraian yg terjadi setiap tahun dan perceraian tersebut didominasi oleh gugatan cerai dr istri. Jika menikah adalah soal selera, maka anda akan punya istri utk formal, istri utk olahraga, istri utk pesta, istri utk politik, dst. Istri minta dicerai tp suaminya tdk mau. Suami maunya istri membiarkan dia nakal tp tdk dicerai. Shngga bs dipahami knp gugatan cerai didominasi dr istri. Ini jika menikah itu krn 'selera'.

Tp sekali lg, menikah bukan soal selera! Agama menyuruh qt utk menikah! Ini bukan masalah pengen ga pengen, ini masalah peradaban! Anda mau membangun peradaban atau tidak??

(part II, III, dst menyusul biidznillah)

ada postingan artikel (lupa sumbernya, dulu pernah baca):

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu,
Ketahuilah bahwa telah lama umat menantikan ibu yang mampu melahirkan pahlawan seperti Khalid bin Walid.
Agar kaulah yang mampu menjawab pertanyaan Anis Matta dalam Mencari Pahlawan Indonesia:
“Ataukah tak lagi ada wanita di negeri ini yang mampu melahirkan pahlawan?
Seperti wanita-wanita Arab yang tak lagi mampu melahirkan lelaki seperti Khalid bin Walid?”

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu,
jadilah seperti Asma’ binti Abu Bakar yang menjadi inspirasi dan mengobarkan motivasi anaknya untuk terus berjuang melawan kezaliman.
“Isy kariman au mut syahiidan! (Hiduplah mulia, atau mati syahid!),” kata Asma’ kepada Abdullah bin Zubair.
Maka Ibnu Zubair pun terus bertahan dari gempuran Hajjaj bin Yusuf as-Saqafi, ia kokoh mempertahankan keimanan dan kemuliaan tanpa mau tunduk kepada kezaliman. Hingga akhirnya Ibnu Zubair syahid.
Namanya abadi dalam sejarah syuhada’ dan kata-kata Asma’ abadi hingga kini.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah seperti Nuwair binti Malik yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya.
Saat itu sang anak masih remaja. Usianya baru 13 tahun.
Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar.
Rasulullah tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia kembali kepada ibunya dengan hati sedih.
Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah dengan potensinya yang lain.
Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis dan menghafal Qur’an. Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai sekretaris wahyu.
Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini: Zaid bin Tsabit.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu,
jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah.
Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu. Kelak, ia tumbuh menjadi ulama hadits dan imam Madzhab.
Ia tidak lain adalah Imam Ahmad.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya. Seperti Ummu Habibah.
Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya.
Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya: “Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaanMu.
Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu. Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya. Peliharalah keselamatannya,panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, amin!”.
Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tumbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya,
tapi kita pasti mengenal nama besarnya: Imam Syafi’i.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu,
jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai cita-cita. Seperti ibunya Abdurrahman.
Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya untuk menjadi imam masjidil haram, dan ia pula yang menyemangati anaknya untuk mencapai cita-cita itu. “Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram…”, katanya memotivasi sang anak.
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam masjidil haram…”, sang ibu tak bosan-bosannya mengingatkan.
Hingga akhirnya Abdurrahman benar-benar menjadi imam masjidil Haram dan ulama dunia yang disegani. Kita pasti sering mendengar murattalnya diputar di Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu terkenal dengan nama Abdurrahman As-Sudais.

Jika suatu saat nanti kau jadi ibu, jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu pasti sukses.
Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu. Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu. Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri.
Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor. Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di dunia. Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999.

Jumat, 18 Oktober 2013

cerita pagi ini

Coffe Break...

 BERSYUKUR

Kisah Tentang....

Putri Herlin  "Gadis tanpa Tangan" yang  Menikah  dengan
Reza Hilyard Somantri,
putra mantan Deputi Gubernur Bank
Indonesia (BI) Maman Husein
Somantri.

Mereka menikah kemarin
13 Oktober 2013

Kisahnya sangat menyentuh hati,
Lihatlah Putri ��Herlina yang lahir tanpa tangan, ditinggal begitu saja di rumah
sakit oleh orang tuanya, mungkin
mereka malu dengan kondisinya, tidak pula jelas asal-usul ayahnya.

Alloh  terus mengujinya, seseorang
mengambilnya.. bukan untuk di rawat,
bayi mungil tanpa tangan itu
diletakkan di dalam kardus, diletakkan
di pinggir jalan untuk mengumpulkan
uang belas kasihan..

Alloh  terus menempanya, dalam
kondisi ketika masih bayi pun telah
memancarkan kelebihan dan
menggerakkan hati orang untuk
menoleh padanya.

Di jalanan dia pernah tertidur, beralas
kardus, berselimut debu dan panas
cahaya matahari..

Sampai panti asuhan Sayap Ibu
menyelamatkannya dari jalanan,
dirawat bu Naryo dan pak Naryo
selaku pengelola panti tersebut.

Dia....Putri herlin..
tumbuh menjadi anak yang tidak
berbeda dengan lainnya, lincah
dengan kedua kakinya.

Menulis,makan, memakai baju, Putri kecil
melakukannya sendiri.

Ketika SD sampai SMA, dia tidak mau
diperlakukan istimewa, dia tidak mau
disiapkan meja khusus, cukup sebuah
kursi tambahan disampingnya..

Ketika prosesi sungkeman, ibunda
Reza memeluk anaknya begitu lama,
dengan terbata-bata seperti tak
berkesudahan, menjadi
pemandangan yang sangat
mengharukan, seperti berkata:
“wahai anakku, engkaulah lelaki
itu.. engkaulah yang dipilih Allah
untuk menemani wanita luar biasa
ini. Engkaulah yang Allah percaya
duduk, berdiri, berjalan
disampingnya selamanya. Jadikan
ini sebagai ibadahmu, pahala tak
berkesudahan hingga akhir
hayatmu..”

Kalo jodoh, orang memang akan
bangga bercerita tentang
pasangannya, semua kekurangannya
adalah keajaiban untuknya.

Reza adalah anak dari keluarga terhormat.

Putra salah seorang petinggi Bank
Indonesia, Deputi Gubernur jabatan
terakhirnya. Keluarga itu memiliki hati
yang luar biasa luasnya dengan
menerima Putri Herlina dalam
keluarga terhormat mereka.

Allah yang Maha Penyayang seperti
mengirim sebuah pesan lewat kisah
ini,JANGAN PERNAH BerPUTUS ASA pada Rahamat-NYA .

Dialah yang berkuasa
atas segalanya.

Dialah sang Maha Pengatur hidup seluruh umatnya..

Dia sang Maha Sutradara..

Bagi yang nyaris putus asa, disakiti orang yang dicintai, itulah bukti rahmat Allah padamu.

Dia mengirim pesan bawah orang itu bukan yang
terbaik untukmu.

Allah yang akan mengirimkan penggantinya..
seseorang yang jauh lebih baik
untukmu.

Jemputlah dan dekatkan
dengan doa yang tak pernah putus,
ibadah yang tak pernah lalai.. dekati
terus Allah yang Maha Mengatur..

Bagi yang sudah menikah belum
dikaruniai anak, teruslah berdoa tiada
putus.

Dialah sang pemilik pabrik anak
keturunan, bukan dokter kandungan.
Allah lah yang mengatur kehadiran
anak-anak manusia lewat waktu
terbaik yang ditentukannya.

Tiap keluarga punya takdir sendiri, waktu terbaik Allah yang tahu dan memiliki..

Bagi yang punya masalah tak
berkesudahan, coba interopeksi..
jangan-jangan engkau punya masalah dengan Dia Pemilik Kemudahan.

Sholat sering bolong, atau gak pernah tepat waktu, durhaka pada orang tua,
gak mau sedekah.

Berubahlah, agar
Allah yang akan datang membereskan masalahmu dari jalan yang tidak
disangka-sangka.

Ketika engkau punya masalah, selama yang kau cari solusi
maka akan capek sendiri.

Carilah Allah
yang Maha Pemilik Solusi, dekati dia, maka dia akan hadirkan solusi-solusi
dari masalahmu..

Bagi Allah, sangat mudah membolak- balikan hati seseorang, melunakkan
hati sekeras apapun, jika Allah sudah berkehendak..

Kun Fa Yakun begitu mudahnya
skenario cantik dan indah terjadi didepan mata.

Apapun kondisinya…
Apapun halangannya…
Akan sangat mudah bagiNya.
titik!

��sumber
Putri Herlina...Sepasang Tangan
Bidadari
Tuhan Maha Sutradara
Taken from blog nya mas Saptuari
siapkan tissue anda, ketika
membacanya :)

Allahuakbar..
Allahuakbar..
Allahuakbar..



SEMANGAT PAGI,
HAMASAH....

Kaca yang Berdebu


Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu keras membersihkannya
Nanti ia mudah retak dan pecah

Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu lembut membersihkannya
Nanti ia mudah keruh dan ternoda

Ia bagai permata keindahan
Sentuhlah hatinya dengan kelembutan
Ia sehalus sutera di awan
Jagalah hatinya dengan kesabaran

Lemah-lembutlah kepadanya
Namun jangan terlalu memanjakannya
Tegurlah bila ia tersalah
Namun janganlah lukai hatinya

Bersabarlah bila menghadapinya
Terimalah ia dengan keikhlasan
Karena ia kaca yang berdebu
Semoga kau temukan dirinya
Bercahayakan iman

Kamis, 17 Oktober 2013

OSPF and Nonbroadcast Multiaccess Environments

A nonbroadcast multiaccess (NBMA) environment presents the OSPF designer a number of challenges. The main challenge is that NBMA environments do not carry broadcast traffic but have the added characteristics that multiple destinations may be present. In a normal broadcast environment, this is not a challenge because a packet can be sent to a broadcast or multicast address and be received by all recipients.

To overcome these problems, OSPF, and in particular Cisco IOS, allows you to define the networks types and also allows static OSPF neighbor configurations.

Cisco IOS enables you to configure five main network types as displayed in Table 3-2. These five possible solutions available with Cisco IOS are listed for your reference.

Table 3-2 OSPF over NBMA Using Cisco IOS

Rabu, 16 Oktober 2013

Configuring OSPF in a Single Area

When configuring any OSPF router, you must establish which area assignment to enable the interface for. OSPF has some basic rules when it comes to area assignment. OSPF must be configured with areas. The backbone area 0, or 0.0.0.0, must be configured if you use more than one area assignment. You can configure OSPF in one area; you can choose any area, although good OSPF design dictates that you configure area 0.

To enable OSPF on a Cisco router and advertise interfaces, the following tasks are required:

Step 1

Use the command router ospf process ID to start OSPF.

Step 2

Use the network command to enable the interfaces.

Step 3

Identify area assignments.

Step 4

(Optional) Assign the router ID.

Example 3-1 displays OSPF with a process ID of 1 and places all interfaces configured with an IP address in area 0. The network command network 0.0.0.0 255.255.255.255 area 0 dictates that you do not care (255.255.255.255) what the IP address is, but if an IP address is enabled on any interface, place it in area 0.

Example 3-1 Configuring OSPF in a Single Area






The following is a list of reasons OSPF is considered a better routing protocol than RIP:

  1. OSPF has no hop count limitations. (RIP has 15 hops only.)
  2. OSPF understands variable-length subnet masks (VLSMs) and allows for summarization.
  3. OSPF uses multicasts (not broadcasts) to send updates.
  4. OSPF converges much faster than RIP, because OSPF propagates changes immediately.
  5. OSPF allows for load balancing with up to six equal-cost paths.
  6. OSPF has authentication available. (RIPv2 does also, but RIPv1 does not.)
  7. OSPF allows for tagging of external routes injected by other autonomous systems.
  8. OSPF configuration, monitoring, and troubleshooting have a far greater IOS tool base than RIP.

NOTE

OSPF does have some disadvantages, including the level of difficulty and understanding required to configure, monitor, and troubleshoot it. The other two factors are the memory and Central Processing Unit (CPU) requirements that can affect even high-end router performance. You can configure more than one OSPF process, but you must be mindful that the SPF calculations associated with multiple OSPF processes can consume a considerable amount of CPU and memory.

CCNP Routing Studies: Basic Open Shortest Path First

This chapter focuses on a number of objectives falling under the CCNP routing principles. Understanding basic Open Shortest Path First (OSPF) routing principles not only applies to the CCNP certification but to all Cisco-based certifications. A concrete understanding of how OSPF routing works is fundamental for any small or large network. OSPF is commonly used in large service provider networks or large financial institutions. This chapter assumes knowledge of the previous chapter, which deals conceptually with IP routing principles and in particular link-state routing protocols.

The chapter starts by covering the basic OSPF concepts. It then briefly explains why OSPF is considered an improved routing protocol over Routing Information Protocol (RIP) by covering how OSPF discovers, chooses, and maintains routing tables.

Nonbroadcast multiaccess (NBMA) is a particular challenge in any network environment. This chapter covers how OSPF overcomes any limitations imposed by NBMA networks.

Five practical scenarios, included in the chapter, help you complete your understanding and ensure you have all the basic OSPF routing skills to complement your understanding of how to configure and maintain OSPF on Cisco Internet Operating System (IOS) routers.

Basic OSPF

OSPF is a link-state routing protocol. Link-state protocols use the shortest path first (SPF) algorithm to populate the routing table. OSPF shares information with every router in the network.

OSPF is considered a difficult protocol to configure and requires a thorough understanding of terms that are commonly used. Table 3-1 explains briefly the common OSPF terminology used throughout this chapter.






OSPF has so many features that the most efficient way to appreciate them is to enable OSPF on routers and observe how the routers dynamically discover IP networks.

Before covering various OSPF scenarios, this chapter covers how OSPF is configured in single and multiple OSPF areas.

so why just want to help me? I actually need another reason if you know

Selasa, 15 Oktober 2013

Hukum Mengakikahi Diri Sendiri Ketika Dewasa

dapet dari facebook teman....

Jika sejak kecil belum diakikahi, apakah ketika dewasa anak tersebut boleh mengakikahi dirinya sendiri? Ada yang beralasan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengakikahi dirinya sendiri ketika telah diangkat menjadi nabi.

Hadits yang Membicarakan Nabi Mengakikahi Diri Sendiri

Para ulama berselisih pendapat mengenai hukum mengakikahi untuk diri sendiri. Hal ini dikarenakan kevalidan hadits yang membicarakan masalah ini,

أن النبي صلى الله عليه وسلم عق عن نفسه بعدما بعث نبيا

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengakikahi dirinya sendiri setelah ia diutus sebagai Nabi" (HR. Al Baihaqi 9: 300).

Imam Nawawi dalam Al Majmu' (8: 250) berkata, "Hadits ini adalah hadits batil. Al Baihaqi mengatakan bahwa hadits tersebut adalah hadits munkar. Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari 'Abdur Rozaq, ia berkata, "Mereka meninggalkan 'Abdullah bin Muharror disebabkan hadits ini." Disebutkan pula bahwa hadits ini diriwayatkan dari Qotadah dan dari jalur lain dari Anas, namun tidaklah shahih. Initnya, hadits ini adalah hadits bathil. 'Abdullah bin Muharror adalah dho'if, disepakati akan kedho'ifannya. Al Hafizh mengatakan bahwa dia itu matruk (ditinggalkan). Wallahu Ta'ala a'lam."

Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad (2: 303), "Disebutkan Ibnu Ayman dari hadits Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengakikahi dirinya sendiri setelah diangkat sebagai nabi. Abu Daud mengomentari hadits ini dalam masailnya bahwa ia pernah mendengar Imam Ahmad menyebutkan hadits Haytsam bin Jamil, dari 'Abdullah bin Mutsanna, dari Tsumamah, dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengakikahi dirinya sendiri. Imam Ahmad berkata, dari 'Abdullah bin Muharror, dari Qotadah, dari Anas, ia mengatakan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengakikahi dirinya sendiri. Imam Ahmad mengatakan hadits ini munkar. Imam Ahmad mendho'ifkan 'Abdullah bin Muharror."

Pendapat Ulama Mengenai Mengakikahi Diri Sendiri

Dalam madzhab Syafi'i, penulis kitab Fathul Qorib, Muhammad bin Qosim Al Ghozzi berkata, "Akikah tidaklah luput jika diakhirkan setelah itu. Jika akikah diakhirkan hingga baligh, maka gugurlah tanggung jawab akikah dari orang tua terhadap anak. Adapun setelah baligh, anak punya pilihan bisa untuk mengakikahi dirinya sendiri."

Beberapa ulama menganjurkan mengakikahi diri sendiri seperti Ibnu Sirin dan Al Hasan Al Bashri. Ibnu Sirin berkata,

لو أعلم أنه لم يعق عني لعققت عن نفسي

"Seandainya aku tahu bahwa aku belum diakikahi, maka aku akan mengakikahi diriku sendiri." (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf, 8: 235-236. Sanadnya shahih kata Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 2726).

Al Hasan Al Bashri berkata,

إذا لم يعق عنك ، فعق عن نفسك و إن كنت رجلا

"Jika engkau belum diakikahi, maka akikahilah dirimu sendiri jika engkau seorang laki-laki." (Disebutkan oleh Ibnu Hazm dalam Al Muhalla, 8: 322. Sanadnya hasan kata Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 2726)

Imam Malik rahimahullah berpendapat tidak perlunya mengakikahi diri sendiri. Imam Malik berkata, "Tidak perlu mengakikahi diri sendiri karena hadits yang membicarakan hal tersebut dho'if. Lihatlah saja para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang belum diakikahi di masa jahiliyah, apakah mereka mengakikahi diri mereka sendiri ketika telah masuk Islam? Jelaslah itu suatu kebatilan." (Al Mudawanah Al Kubro karya Imam Malik dengan riwayat riwayat Sahnun dari Ibnu Qosim, 5: 243. Dinukil dari Fathul Qorib, 2: 252).

Penulis lebih cenderung dengan alasan yang dikemukakan oleh Imam Nawawi bahwa tidak perlu mengakikahi diri sendiri. Alasan penulis menguatkan pendapat ini:

1- Hadits yang membicarakan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengakikahi diri sendiri adalah hadits dho'if (lemah).

2- Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang belum diakikahi di masa jahiliyah, tidak mengakikahi diri mereka sendiri ketika telah masuk Islam.

3- Akikah menjadi tanggung jawab orang tua dan bukanlah anak.

4- Hukum akikah menurut jumhur (mayoritas) ulama adalah sunnah dan bukanlah wajib.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal (Rumaysho.Com)

Selengkapnya di Rumaysho.Com:
http://rumaysho.com/hukum-islam/umum/4567-hukum-akikah-diri-sendiri.html

Senin, 14 Oktober 2013

#cinta









:-P

mau posting sesuatu td siang, njuk lupa, njuk ga jadi... >_<) hehehehehehe :-D

Memori PPL :-)

menapaki langkah-langkah berduri
menyusuri rawa lembah dan hutan
berjalan diantara tepi jurang
semua dilalui demi perjuangan

letih tubuh di dalam perjalanan
saat hujan dan badai merasuki badan
namun jiwa harus terus bertahan
karena perjalanan masih panjang
...

sepenggal nasyid semangat yang tiba-tiba muncul *untung bukan lagu dangdut yang tiba-tiba muncul :-P :-D
sampai titik ini ras jenuh, capek, lelah, muak benar-benar muncul. semua orang kembali pada sifatnya masing-masing. semua kebaikan dan kebusukan akhirnya muncul. beragam problem dan gesekan terus terjadi. entah mengapa akhirnya semua kembali pada keyakinan jika memang Allah yang memberikan kita takdir dan jalan, maka Allah yang akan membantu menyelesaikannya.

pada 2 bulan terakhir PPL ini banyak sekali hal yang terjadi. membuat up dan semangat. men-downkan jatuh perasaan. semua bercampur aduk menjadi satu. masalah mbak ayu yang bikin heboh. masalah iri hati, masalah menjatuhkan temna sendiri, masalah bla bla bla... tinggal 1 bulan lagi... bertahan insyaa allah ^_^)9

bersyukur dengan kehebohan yang dibuat oleh mbak ayu kemarin, PPL ini jadi menjadi seperti saudara. yah menkipun tetep ada grundelan sana-sini wajar lah namanya jg manusia. thanks a lot for mb yulia yang menemaniku menumpahkan air mata marah dan memelukku... *co cweet*, mb arum yang mengingatkanku untuk tidak menjadi orang jahat, mb farida, mb mike, ms galih, mb titik, mb cici, ms inam, ms bima jangan menyerah, please, ms eri,mb baha,iik saling menguatkan ya... tinggal dikit lagi... bertahan. sudah susah payah yg kita jalani dari bulan desember 2012 hingga bulan ini. jangan ada yang lepas please... *semoga indah di akhirnya* <<-- doanya mb farida :-D. aamiiin mb :-)
*entah orangnya baca apa enggak* :-D

terus makasih jg sama pk Jar, so sweet banget ketika pk Jar bilang "non, tinggal sebulan di sini, mau belajar apa?";"di sini ga ada uang, tp di sini banyak ilmu dan tempat menguatkan ilmu" andaikan beliau tau aku bener2 ngrasa so sweet beliau bilang gitu. well walaupun kenyataannya sampai pertengahan bulan ini belum ada progres yang bagus mengenai belajar apa :-( *menyedihkan sekali aku*
makasih jg buat ms ambriyan yg suka bikin iri dengan status pacarannya sama istrinya. lha aku pacaran sama siapa dunk... >_<)" no no no no bercanda peace ^_^)y *masih -sabar- nunggu beliau yang disana kok :-)*
makasih buanget buat ms jack yang menemaniku menggalau di bis dr jogja-surabaya plus menenangkan dan menyabar-nyabarkan aku ketika ayu menyulut api pake obor >_<).... nek ndak di dem bisa kebakar TKJ gr2 M**** mbak ayu...

Allah tidak perlu menurunkan malaikat atau ibu peri untuk membantuku menghadapi dunia yang kejam ini, cukup Allah mempertemukan dengan kalian adalah hal yang so sweet banget :-D
barakallah untuk semuanya, semoga kita dipertemukan dengan kebahagiaan kita masing-masing :-) nice to meet you all... semoga indah di akhirnya :-)