Kamis, 19 Desember 2013

Sang bintang saya simpan dulu namanya, dia seorang tokoh nasional. Cukup bisa membuat yg lagi makan berhenti makan, yg nyruput kopi terdiam..

Dia awali dg menyapa hadirin dari kalangan anak muda, pelajar dan mahasiswa. Beberapa perwakilan komunitas, anak BEM dan Osis juga ada.

"Saudara2 skalian, saya tdk suka menggunakan kata adek2 krn selisih usia kita tdk terlalu jauh," katanya "Ehaa.." sambut yg hadir.

Saya ingin mnceritakan pengalaman yg mempengaruhi keseluruhan hidup saya. 1) Pengalaman sekolah yg pindah-pindah. Pernah sekolah di Ambon,

Di Maluku Tenggara, Tual, itu di sekolah Kristen namanya SD Matias. Lalu pulang ke Makasar, masuk SD Negeri. Sorenya di Madrasah NU.

Waktu SMP dan SMA saya sekolah di sekolah Muhammadiyah. Kuliah saya (S1) sekolah di sekolah Saudi. Jd cukup lengkap. Dari segi pergaulan...

Sejak kecil sudah lintas ormas dan juga lintas agama. Waktu jadi sekjen saya umur 29 th (sekarang 45). Saya ikut pendidikan di Lemhanas.

Tapi kalau riwayat kuliah saya tdk terlalu bagus, saya selesai S1 syariah dulu, entah dg cara bgmana mbuat skolah saya akhirnya tdk lanjut sampai sekarang..

Waktu selesai S1 saya dpt beasiswa ke Arab Saudi. Ada 15 org yg dites, dan saya waktu itu no.1 diantara yg dites.. "Wuw.."

Tapi saya umroh th 96 dan istikarah di Masjidil Haram. Apakah saya ambil atau tdk beasiswa, hasilnya: Tidak.

Th 98 saya ditawari lg beasiswa ke Amerika, sambil mengajar di LA. Saya sudah ke AS melihat tempat dimana saya akan mengajar dan dimana saya akan kuliah. Tapi setelah itu...

Saya umroh lagi dan shalat istikarah lagi.. hasilnya: Tidak. Jadi saya tdk jadi kuliah, lagi. (Hadirin ketawa.. hahaha, 2x gak jadi kulaiah..)

Saya kmbali ke Indonesia, mengajar di UI 3th 96-98. Saya ikut 98 itu program S2 di UI Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik 1 semester.

Pada malam ujiannya, kita sedang menyusun AD/ART partai. Saya ada di tim (penyusun AD/ART) itu, sejak itu tdk ikut ujian dan tdk pernah datang lg ke UI.. ha3x

Th 2000 saya diundang ke Australi, berceramah di Melbourne University di program Indonesia, di seblahnya ada prog. Asian language & culture.

Saya ditawari prog.S2 langsung diupgrade ke S3 wkt itu, kira 2,5th jd PhD. Saya smangat skali mau ambil trus pulang ke Indonesia, konsultasi...

Konsultasi ke DR.Salim alJufri, ini guru saya, sekarang jd Menteri Sosial. Jawaban beliau..

Kamu mau ambil Doktor? Iya, mw keluar sedikit dari politik, biar dpt PhD. Dia bilang, Tdk perlu. Nanti kamu ambil Doktor di jalan sj. Hihihi..

Sejak itu saya gak kuliah sampai skarang, itulah sbabnya gelar saya hanya Lc. Sahabat saya bilang, "Lc ini langka tolong di pertahankan..." :)

Pada dasarnya saya tdk suka ujian waktu sekolah dulu. Walau saya berprestasi sejak Smp Sma Kuliah slalu ada di mahasiswa teladan, tapi...

Saya tdk suka ujian. Krn menurut saya itu membatasi ruang gerak kita dlm membaca. ("betul..betul.." anak osis nyeletuk dari belakang!)

Sejak Smp dulu saya lbh suka membaca diluar dari membaca pelajaran. Saya baca bukuya bung Karno kls 3 smp, Menyambung Lidah Rakyat 600 hal.

Sejak smp sampai kuliah saya terbiasa aktif membaca tiap hari selama 2 jam di jam kuliah antara 7-12. Diluar jam kuliah saya mengulang 2 jam.

Sisanya saya membaca 5 jam diluar jam pelajaran itu. Jadi sore saya belajar scr otodidak. Saya kira tradisi membaca inilah yg membantu...

Memahami, hingga sekarang kita masuk ke realitas kehidupan benar2 beda dg background pendidikan kita.

Suatu fakta bhw apa yg kita pelajari di sekolah umumnya hanya sedikit sekali yg berhubungan dg kehidupan kita yg nyata. ("Spakat!" #cletukan)

Apalagi skarang ini Learning Source orang, sumber2 pembelajaran itu sdh sgt terbuka, shg di AS bnyk buku2 yg judulnya Don't go to school..

Krn sekolah skarang ini smakin tdk bisa menawarkan apa2 yg kita perlukan dlm hidup. Iyakan? ("Iya pak" #celetukan anak Osis lagi dr blakang)

Kebanyakan yg kita peroleh dlm hidup yg kita ktahui itu adalah hal yg kita pelajari sendiri dan bukan yg diajarkan. (Anak2 makin terperangah)

Itu sebabnya salah satu yg saya pikirkan kalau kita ingin memimpin negeri ini dg baik, mengubahnya kedepan yg lbh baik, agenda utama adalah...

Mereformasi Pendidikan. Saya ingin org yg belajar di tingkat dasar itu belajar, the logic of life logika hidup. Itu yg perlu dipelajari..

Contoh misalnya, anda disini waktu kecil di keluarga tdk pernah mndpt pendidikan finansial. Waktu SD SMP SMA jg tdk mndptkannya...

Waktu kuliahpun saya yakin tdk mdptkan pendidikan finansial, shg kita org Indonesia rata jd mahluk paling manja di planet ini.

Dari 0-25th bea hidup kita ditanggung oleh keluarga besar. Stlh itu kita menikah 1, 2th pertama bea hidup kita ditanggung oleh mertua (xi3)

Jd ada satu faktor dlm hidup yg sangat mnentukan kualitas hidup kita yaitu sisi finansial, tapi ini yg paling tdk pernah kita pelajari.

Jadi hidup kita ini sangat tdk logis. Hal2 yg sngt perlu dlm hidup justru itulah yg paling tdk pernah kita pelajari.

Maka jika ada pelajran penting yg perlu dimasukkan dlm kurikulum pendidikan kita itu adl pendidikan yg membuat org jd logis dlm hidup.

Itu yg saya sebut the logic of life jk mau mengubah habit orang dari sekarang.

Hanya dg sjak awal membangun konstruksi berpikir yg bagus, sejak kecilnya, insyaAllah org2 ini bisa melakukan banyak hal nantinya setelah mrk dewasa.

Faktor yg menentukan masa depan Indonesia itu adl kebudayaan. Yg kedua adl faktor demografi. Jd wajar masa depan Indonesia itu ditentukan oleh saudara2 yg ada di ruangan ini skrg.

(Sesaat #dramatic_pause, lalu hadirin bertepuk tangan.. "hwuwh.." #mrasatersanjung)

Saya menyebut anda ini semuanya masuk ke kelompok the new majority, mayoritas baru yg akan membentuk masa depan Indonesia.

Semua agenda pembangunan bangsa ini hrs ditujukan kpd populasi yg berumur 45 th ke bwh. Krn jlhnya lbh dr 60% dr total populasi Indonesia.

Jk kita tdk mengelola kekuatan baru bangsa ini, semua mimpi2 yg disebutkan org dlm banyak ceramah politik itu tdk akan pernah jd kenyataan.

Krn dibuat suatu program yg dibawahnya itu tdk ada permintaannya. Smntara ada permintaan di bwh yg tdk bisa di deliver oleh pemimpin.

Krn itu saya skarang, di tim saya di DPP sya melibatkan anak2 SMA sbg tim pemenangan. Mhs/mhswi banyak di tim saya terutama di tim kreatif.

Saya percaya ini dr kata Umar bin Khattab, "Jika saya mnghadapi maslah besar, sy panggil anak2 muda, krn mrk lbh tajam berpikir drpd org tua".

Skali lg masa depan Indonesia ini adalah anda semuanya, dan apa yg penting kita bangun skarang adalah habit, karakter, budaya, kultur...

Masa depan yg kita hadapi ini serba tdk pasti, termasuk di sekolah, apa yg anda pelajari sekarang, itu adl barang lama smuanya.. (#terperangah)

Temasuk di science, misalnya. Anda mempelajari hal yg sdh selesai, bgtu anda selesai mempelajarinya, itu sdh ada hal2 baru yg tdk anda tahu.

Yg lbh penting scr ekonomi, blm tentu pekerjaan anda nanti sesuai dg latar belakang pendidikan anda.

Saya misalnya backgroundnya hukum islam (syariah, LIPIA), awalnya saya adl guru bhs arab, sekarang terdampar jd politisi. Saya pernah jd wakil ketua DPRRI memegang ekonomi keuangan.

Semua ini ilmu baru yg kita pelajari scr otodidak. Jd apa yg anda perlukan? Yg diperlukan adlh Tradisi Belajar.

Bukan mengejar Prestasi Belajar. Jd boleh jd ada yg berprestasi di sekolah belum tentu akan sukses dilapangan.

Kecuali kalau anda punya tradisi belajar, disamping punya prestasi belajar yg sudah ada.

Tradisi belajar itu artinya apa? Bhw anda senantiasa berpikir apa yg anda pahami itu tdk pernah cukup. Ada satu buku yg saya anjurkan dibaca...

Judulnya adalah Five Minds for the Future, lima hal utk menghadapi masa depan, anda bisa search di internet, sngt berguna utk anda smuanya.

Jk saya berhasil meyakinkan saudara ttg 5 mindset utk masa dpn ini, kira2 spt itulah masa depan Indonesia yg saya inginkan juga.

Anda adl pelaku yg paling penting di masa yg akan datang dari Indonesia yg sekarang kita rancang.

Mudah2n di tangan saudara2 smuanya... Indonesia yg ada sekarang ini mnjadi lebih baik dr Indonesia selanjutnya. Amiin.

Rabu, 18 Desember 2013

Dr grup ODOJ ��
Kisah Inspiratif Hari Ini...

Setiap selesai sholat jum'at tiap pekannya, seorang imam (masjid) dan anaknya (yg berumur 11 tahun) mempunyai jadwal membagikan buku – buku islam, diantaranya buku at-thoriq ilal jannah (jalan menuju surga). Mereka membagikannya di daerah mereka di pinggiran Kota Amsterdam.
***

Namun tibalah suatu hari, ketika kota tersebut diguyuri hujan yang sangat lebat dengan suhu yang sangat dingin.

Sang anakpun mempersiapkan dirinya dengan memakai beberapa lapis pakaian demi mengurangi rasa dingin. Setelah selesai mempersiapkan diri, ia berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, aku telah siap" ayahnya menjawab : "Siap untuk apa?" , ia berkata: "Untuk membagikan buku (seperti biasanya)", sang ayahpun berucap: "Suhu sangat dingin diluar sana, belum lagi hujan lebat yang mengguyur", sang anak menimpali dengan jawaban yang menakjubkan : "akan tetapi, sungguh banyak orang yang berjalan menuju neraka diluar sana dibawah guyuran hujan".
Sang ayah terhenyak dengan jawaban anaknya seraya berkata: "Namun ayah tidak akan keluar dengan cuaca seperti ini", akhirnya anak tersebut meminta izin untuk keluar sendiri. Sang ayah berpikir sejenak dan akhirnya memberikan izin. Iapun mengambil beberapa buku dari ayahnya untuk dibagikan, dan berkata: "terimakasih wahai ayahku".
***

Dibawah guyuran hujan yang cukup deras, ditemani rasa dingin yang menggigit, anak itu membagikan buku kepada setiap orang yang ditemui. Tidak hanya itu, beberapa rumahpun ia hampiri demi tersebarnya buku tersebut.
***

Dua jam berlalu, tersisalah 1 buku ditangannya. Namun sudah tidak ada orang yang lewat di lorong tersebut. Akhirnya ia memilih untuk menghampiri sebuah rumah disebrang jalan untuk menyerahkan buku terakhir tersebut.

Sesampainya di depat rumah, iapun memencet bel, tapi tidak ada respon. Ia ulangi beberapa kali, hasilnya tetap sama. Ketika hendak beranjak seperti ada yang menahan langkahnya, dan ia coba sekali lagi ditambah ketukan tangan kecilnya. Sebenarnya ia juga tidak mengerti kenapa ia begitu penasaran dengan rumah tersebut.

Pintupun terbuka perlahan, disertai munculnya sesosok nenek yang tampak sangat sedih. Nenek berkata: "ada yang bisa saya bantu nak?" Si anak berkata (dg mata yg berkilau dan senyuman yang menerangi dunia): "Saya minta maaf jika mengganggu, akan tetapi saya ingin menyampaikan bahwa Allah sangat mencintai dan memperhatikan nyonya. Kemudian saya ingin menghadiahkan buku ini kepada nyonya, di dalam nya dijelaskan tentang Allah Ta'ala, kewajiban seorang hamba, dan tips-tips memperoleh keridhoannya.
***

Satu pekan berlalu, seperti biasa sang imam memberikan ceramah di masjid. Seusai ceramah ia mempersilahkan jama'ah untuk berkonsultasi. Terdengar sayup – sayup dr shaf perempuan seorang perempuan tua berkata:"Tidak ada seorangpun yang mengenal saya disini, dan belum ada yang mengunjungiku sebelumnya. Satu pekan yang lalu saya bukanlah seorang muslim, bahkan tidak pernah terbetik dalam pikiranku hal tersebut sedikitpun. Suamiku telah wafat dan dia meninggalkanku sebatang kara di bumi ini".

Dan iapun memulai ceritanya bertemu anak itu.
Ketika itu cuaca sangat dingin disertai hujan lebat, aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku. Kesedihanku sangat mendalam, dan tidak ada seorangpun yang peduli padaku. Maka tidak ada alasan bagiku untuk hidup. Akupun naik ke atas kursi dan mengalungkan leherku dengan seutas tali yang sdh kutambatkan sebelumnya. Ketika hendak melompat, terdengar olehku suara bel. Aku terdiam sejenak dan berpikir :"paling sebentar lagi juga pergi".
Namun suara bel dan ketukan pintu semakin kuat. Aku berkata dalam hati: "siapa gerangan yang sudi mengunjungiku,… tidak akan ada yang mengetuk pintu rumahku".

Kulepaskan tali yang sdh siap membantuku mengakhiri nyawaku, dan bergegas ke pintu. ketika pintu kubuka, aku melihat sesosok anak kecil dengan pandangan dan senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya. Aku tidak mampu menggambarkan sosoknya kepada kalian.
Perkataan lembutnya telah mengetuk hatiku yang mati hingga bangkit kembali. Ia berkata: "Nyonya, saya datang untuk menyampaikan bahwa Allah Ta'ala sangat menyayangi dan memperhatikan nyonya", lalu dia memberikan buku ini (buku jalan menuju surga) kepadaku.

Malaikat kecil itu datang kepadaku secara tiba-tiba, dan menghilang dibalik guyuran hujan hari itu juga secara tiba2. Setelah menutup pintu aku langsung membaca buku dari malaikat kecilku itu sampai selesai. Seketika kusingkirkan tali dan kursi yang telah menungguku, karena aku tidak akan membutuhkannya lagi.
Sekarang lihatlah aku, diriku sangat bahagia karena aku telah mengenal Tuhanku yang sesungguhnya. Akupun sengaja mendatangi kalian berdasarkan alamat yang tertera di buku tersebut untuk berterimakasih kepada kalian yang telah mengirimkan malaikat kecilku pada waktu yang tepat. Hingga aku terbebas dari kekalnya api neraka.
***

Air mata semua orang mengalir tanpa terbendung, masjid bergemuruh dengan isak tangis dan pekikan takbir… Allahu akbar…
***

Sang imam (ayah dari anak itu) beranjak menuju tempat dimana malaikat kecil itu duduk dan memeluknya erat, dan tangisnyapun pecah tak terbendung dihadapan para jamaah.
Sungguh mengharukan, mungkin tidak ada seorang ayahpun yang tidak bangga terhadap anaknya seperti yang dirasakan imam tersebut.
***
Judul asli : قصة رائعة جدا ومعبرة ومؤثرة
Penerjemah : Shiddiq Al-Bonjowiy

____________________
Note: Mari terus sebarkan kebaikan. Kita tidak pernah tahu berapa banyak orang yg mendapatkan hidayah dengan sedikit langkah yg kita lakukan...

3 Tanda Dia Mencintaimu

1. Orang yang mencintai kamu selau ingin tau tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tau kegiatan kamu.

2. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya, dimatanya kamu selalu yang tercantik/tertampan walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan.

3. Orang yang mencintai kamu tidak pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kamu, yang ia tahu dimatanya hanya ada kamu satu²nya.

Senin, 16 Desember 2013

Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta

Setiap tahun, Universitas Negeri Yogyakarta(UNY) memperingati tanggal 21 Mei sebagai tanggal kelahirannya. Tanggal ini adalah tanggal berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Kependidikan (IKIP)  Yogyakarta yang merupakan pendahulu UNY. IKIP Yogyakarta diresmikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu pengetahuan (PTIP) pada tanggal 21 Mei 1964.
Sejarah IKIP Yogyakarta tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan Fakultas Pedagogik (FP) Universitas Gajah Mada yang didirikan pada tanggal 19 September !955. pada waktu itu FP UGM  memiliki dua bagian, yaitu Bagian Pendidikan dan Bagian Pendidikan Jasmani.
Pada tanggal 2 Februari 1962, Fakultas Pedagogik dipecah menjadi tiga fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Djasmani (FPD),  dan  Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan (FKIP). Namun pada 1963 FPD dimasukan kedalam lingkungan Departemen Olahraga dan dijadikan Sekolah Tinggi Olahraga (STO).
Pada masa itu tuntutan terhadap dunia pendidikan semakin tinggi sehingga permintaan tenaga pengajar juga tinggi. FKIP UGM begitu digemari sehingga jumlah mahasiswa pada tahun 1962 mencapai 1469 orang. Untuk mengatasi hal itu maka kemudian muncul Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 92 th 1962 tentang didirikannya Institut Pendidikan Guru (IPG).
Pada 3 January 1963 diterapkan penyatuan antara FKIP dan IPG menjadi IKIP. Begitu juga dengan FIP yang kemudian juga disatukan kedalam IKIP.
Saat awal pertumbuhannya dibulan September 1965, IKIP Yogyakarta memiliki lima fakultas, yakni Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Keguruan Ilmu Eksata (FKIE), Fakultas Keguruan Sastra dan Seni (FKSS), Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS), dan Fakultas Keguruan Teknik (FKT). IKIP Yogyakarta juga belum memiliki gedung sendiri. Kegiatan perkuliahan masih menumpang di gedung milik UGM, berbagai  sekolah negeri (SD, SMP,dan SMA) di Yogyakarta, dan gedung gedung milik Kraton Kesultanan Yogyakarta. Pada tahun 1977, STO bergabung menjadi bagian IKIP Yogyakarta  dengan nama Fakultas Keguruan Ilmu Keolahragaan (FKIK).
Pada tanggal 1 january 1971, terjadi perkembangan penting di IKIP Yogyakarta yaitu berdirinya Perpustakaan Pusat IKIP Yogyakarta. Sebagai jantung ilmu pengetahuan di perguruan tinggi, pembinaan perpustakaan dilakukan langsung di bawah rector. Sementara itu, mulai tahun 1972 IKIP Yogyakarta menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) untuk perkuliahan. Dengan berlakunya SKS ini maka mulai 1973 dalam satu tahun ada dua pendaftaran perkuliahan yang dilaksanakan secara semesteran menggantikan sistem sebelumnya.
Mulai tahun 1981/1982 IKIP Yogyakarta mulai membuka program S2 yaitu program studi Penelitian dan Evaluasi. Program ini merupakan hasil afiliasi antara IKIP Yogyakarta dengan IKIP Jakarta. Pada 7 September 1982 juga telah diselenggarakan Program  telah diselenggarakan Program S2 Pendidikan FIsika. Program ini merupakan penugasan dari Ditjen Dikti dan penyelenggaraanya mendapat bantuan dari UGM. Kemudian disusul pembukaan S2 Pendidikan Teknologi dan Kejuruan pada 16 September 1983.
Pada tahun 1999 IKIP Yogyakarta diberi perluasan mandate menjadi Universitas yang diberikan oleh pemerintah melalui  Keputusan Presiden RI no 93 th 1999. Seiring dengan itu terjadi perluasan orientasi program yang difokuskan pad upaya sosialisasi IKIP Yogyakarta yang tidak hanya terbatas di dalam negeri saja, akan tetapi menuju wawasan global. Orientasi program pun ditambah dengan program internasionalisasi universitas.
Perubahan IKIP Yogyakarta menjadi Universitas Yogyakarta (UNY) memang mengandung pro dan kontra di dalam masyarakat. Hal ini menunjukan adanya indikasi kuat dan valid bahwa IKIP Yogyakarta memang telah menjadi bagian penting dari system kehidupan masyarakat dan system pendidikan nasional di Indonesia. Dinamika dan wacana dalam masyarakat menggambarkan adanya kekhawatiran akan terlantarnya pendidikan guru setelah IKIP Yogyakarta berubah menjadi UNY.
Kecemasan masyarakat tersebut justru mempunyai nuansa positif yang memacu UNY untuk dapat meyakinkan semua pihak bahwa di masa yang akan datang tetap mempertahankan pendidikan guru. Perubahan IKIP Yogyakarta menjadi UNY diharapkan meningkatkan sistem pendidikan guru karena para dosen di jurusan dapat melakukan fertilisasi silang keilmuan antara mereka yang berlatar belakang kependidikan dan berlatar belakang ilmu dasar.
Pada tahun 2007, survey dari Ditjen Dikti RI menyatakan bahwa UNY merupakan satu-satunya Lembaga Pendidikan Tenaga Kependididkan (LPTK) diantara 20 universitas di Indonesia yang layak masuk (the most promosing university) ke kelas dunia. Untuk itu UNY segera membentuk tim Pengembang UNY menuju World class university (WCU) yang diantaranya bertugas menyiapkan kisi-kisi instrument pengembangan UNY menuju WCU.
Kerja keras tersebut menuai hasil pada tahun 2009, sebanyak 11 unit kerja di UNY dinyatakan layak menerima setifikat ISO 9001:2000 yang dikeluarkan oleh PT. Sucifindo Jakarta. Upacara penyerahan Sertifikat ISO 9001:2000 tersebut dilakukan Mendiknas RI, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA. Pada 21 April 2009 melalui menteri Keuangan RI No. 130/KMK.05/2009, UNY telah ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) secara penuh. Pada tahun 2010, UNY menerapkan ISO 9001:2008.
Saat ini UNY terus berupaya meningkatkan diri melalui peningkatan kualitas manajemen institusi pendididkan dan dosen, keunggulan dan kepemimpinan, maupun dukungan fasilitas disemua fakultas dan unit-unit bertaraf internasional. Sejak tahun 2007 UNY telah mengembangkan paradigm pembelajaran online terpadu (E-learning UNY) dan berlangganan jurnal elektronik dari proQuest yang memuat tidak kurang dari 700 jurnal internasional di bidang pendidikan. Akses LAN di area kampus melalui nirkabel juga telah tersedia melalui hotspot wifi di 43 titik strategis dengan coverage area mencapai 80% wilayah kampus. Di samping itu, UNY juga tengah membangun networking dengan berbagai universitas dan pusat riset seluruh dunia.


uny.ac.id