Kamis, 19 Oktober 2017

Profesionalisme Guru



Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru profesional antara lain: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.

Kompetensi Pedagogik

Kompetensi seorang guru menguasai kelas, menguasai kondisi psikologis siswa. Kompetensi ini sangat kompleks untuk dilakukan. Kapan harus membimbing dengan menggenggam tangan, kapan membimbing dengan menegur dengan sindiran hingga teguran keras, kapan membimbing dengan memaksa berlari. 

Bagaimana karakter siswa, bagaimana latar belakang yang membuat seorang siswa menjadi nakal manupun menjadi rajin. Menggali informasi dengan siapa dia bergaul, bagaimana cara mereka berteman. Sehingga suatu saat diperlukan kita mampu membimbing siswa tersebut atau mengantisipasi adanya masalah yang akan datang dengan pergaulan, karakter siswa, atau lingkungan keluarga.

Psikologi bukan hal yang tabu dalam dunia guru, menelisik cara siswa berbohong, berpikir celah yang akan digunakan oleh siswa dengan harapan guru mampu mengimbangi perkembangan siswa baik ke arah positif maupun negatif.

Kompetensi Kepribadian

Kompetensi yang berkaitan dengan diri guru tersebut. Menelisik diri sendiri, apa yang sedang sakit, apa yang kurang dengan diri sendiri agar bisa menata penampilan fisik serta non-fisik. Mungkin pernah kita merasakan sedang bersedih namun karena seseorang sedang bersemangat maka kita ikut tertular semangat beliau. Ada kala dengan senyuman semanis apapun akan rona kesedihan tetap terpancar, karena kekuatan penampilan non-fisik lebih besar kekuatannya daripada penampilan fisik.

Mari meraba hati ini, adakah iri dengki dengan teman sejawat, tetangga, atau yang lain. Mari menata hati ini menerima dan bersyukur agar kita bisa memperbaharui penampilan non-fisik kita. Mari memperbaiki diri kita, memadang sesuatu bukan dari sudut pandang negatif namun melihatnya dengan nilai yang akan selalu positif. Harapannya saat Guru tersebut 'selesai' dengan diri sendiri maka bukan hanya ucapan yang akan membekas pada siswa namun juga tutur santun, dan suri tauladan.

Kompetensi Profesional

Sebuah kompetensi yang menuntut kita memahami materi dari dalam hingga lebih kedalam lagi. Menjelaskan bukan dengan bahasa kita dan pemahaman kita, namun dengan bahasa mereka dan pemahaman mereka. 

Beberapa Ilmu bahkan selalu berkembang cepat mengikuti perkembangan zaman. Belajar bukan hal yang tabu. Belajar pada yang lebih muda, lebih mampu jika memang diperlukan. Senioritas, bullying, gengsi, dan lain-lain mari kita tundukkan sejenak untuk saling berbagi ilmu. Mungkin jika guru lebih memilih belajar maka pergosipan dalam dunia guru akan berkurang drastis jika guru sudah sibuk dengan belajar maupun dengan diskusi tanpa berdebat.

Kompetensi Sosial

Sebuah kompetensi yang menuntut seorang guru mampu menyesuaikan diri dengan kondisi sosial sekolah maupun masyarakat. Bagaimana guru menghadapi permasalahan yang terjadi antar guru, menyelesaikan dengan win to win. Menjatuhkan Guru lain agar mendapat jabatan, pujian, bukanlah hal yang pantas dilakukan oleh guru yang menyandang predikat profesional. (Ucapan Lisan Bonita D. Dosen Universitas Negeri Yogyakarta).

Kompetensi Sosial itu sangat kompleks, berkaitan dengan apa yang ingin dan diingin orang lain. Maka mari berpikir dengan cara yang sederhana, Jika kita suka orang ramah pada kita maka kita harusnya yang ramah duluan. Jika kita benci diperlakukan dengan cara tersebut mari tidak melakukan hal tersebut pada orang lain. Prinsip sederhana itu yang akan membuat kita mampu memiliki kompetensi sosial dan dapat bermanfaat secara sosial.


sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi5krCX4PzWAhXGQY8KHYiFA3sQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fherysoecahyono.blogspot.com%2F2014%2F06%2Fkompetensi-guru.html&psig=AOvVaw3kdGeB2e9R73Fad_77GxQe&ust=1508504717457373

The Best Teacher



Mari melihat masa lalu, bukan untuk melihat mantan maupun mantanya mantan #eh

Mari kita ukur kemampuan saat SD-SMP-SMA mampukah kita me-recall lagi kemapuan tersebut, atau semua sudah hilang.

Bagi saya diskusi tanpa berdebat itu menyenangkan, mendapat tambahan ilmu, belajar sesuatu yang baru, belajar sesuatu yang lebih luas. Saat saya yang (ternyata) menyandang Sarjana Informatika diajak berdiskusi tentang molekul, tentang sel, tentang genetika, tentang cahaya, tentang gravitasi, dan lain-lain ternyata masih nyambung #SoSweet.

Lantas saya berpikir, 'keren sekali guru saya dulu'. Saya yang dulu (sampai sekarang sih) bodoh banget bisa mengingat dan membekas sekali pelajaran tersebut. Bukan dengan nilai yang sempurna, namun mengkaitkan setiap pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Se-keren apa guru-guru saya dulu.

Mungkin tu yang dimaksud dengan pahala guru yang terus mengalir.

Kembali kepada diri saya, seperti apa saya mengajar? Kata profesional terlalu jauh bagi saya. Membuat siswa saya mengingat saya saja sepertinnya hampir imposible.

Belajar, Belajar, Belajar seharusnya demikian yang saya lakukan. Menjelaskan bukan dengan bahasa yang saya pahami, namun dengan bahasa yang dipahami oleh siswa. Menjelaskan setiap manfaat yang akan didapat dengan pembelajarn kita. Memberikan banyak kosa kata, pengetahuan, baik ilmu maupun moral. Sambil berdoa semoga setiap ilmu itu bermanfaat bagi mereka.



sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjZ_dCT1vzWAhUDqo8KHdjiDiAQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fpixabay.com%2Fid%2Fbelajar-jam-jam-wajah-waktu-arah-415341%2F&psig=AOvVaw0jPYE3ZszIsc8XyCVrsYVG&ust=1508502039047077

Guru


Sebuah Profesi yang (katanya) mulia mencerdaskan anak bangsa. Lantas mari menelisik di dalam hati apa makna seorang guru. 

Malam sebelum berjuang menyiapkan apa yang akan disampaikan besok, jika tidak sempat setidaknya dipikirkan kelas apa yang akan diajarkan besok. 

The day after yesterday, kita memulai hari dengan berdoa 'semoga hari ini bisa terlalu dengan baik.'

Bercengkrama dengan sesama guru, diskusi hingga gosip #ups

Bel berdering saatnya masuk ke dalam kelas, menemui mereka siswa kita yang sontak pada saat itu menjadi anak-anak kita. Menemani mereka dalam menjalani proses yang bukan hanya sekedar belajar namun juga proses pendewasaan.

Mari mulai mendongen tentang ilmu yang wajib mereka pahami, menjelaskan dengan semua kemampuan dan keterbatasan kita. Tidak perlu menjadi guru yang sempurna bagi mereka, mari mengakui kebodohan kita yang harus jadi pembelajaran mereka untuk maju melebihi gurunya.

Mari berkisah tentang sopan santun adat dan etika, karena sepintar apapun mereka tidak ada yg bisa memilih lahir belakangan. Hukum agama dan adat yang mengatakan bahwa yang Muda menghormati yang Tua, yang Tua menyayangi yang muda. Sesederhana itu mari kita praktekkan.

Mari berkisah tentang diri kita masing-masing. Saat kita suka bagaimana diperlakukan, maka dengan demikianlah mari kita berlaku. Saat bagaimana kita tidak suka diperlakukan, mari kitapun tidak melakukan hal yang sama pada orang lain.

Mari bersama menandatangani konsekuensi atas setiap perbuatan agar menjadikan kita menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Apa yang dilarang pada siswa harusnya menjadi larangan bagi guru. Sehingga jika sang Guru belum mampu lepas dari HP mari kita buat kesepakatan 'boleh mainan HP, asal tetep fokus dan jika tidak fokus maka....'. kesepakatan itu harus berlaku untuk membelajarkan diri kita untuk disiplin.

Mari kita bermimpi, membangun masa depan cerah dengan segala keterbatasan kita. Mari membangun mimpi perlahan menjadi kenyataan agar kelak siswa dapat membangun kehidupan yang lebih baik daripada saat ini.

Mari perlahan menuntun anak-anak kita melangkah menggapai mimpi mereka. Ada saat dimana kita harus memarahi mereka untuk menyemangati. Ada kala kita harus meruntuhkan kepercayaan diri mereka untuk mengukur kadar ketangguhan mereka. Karena Dunia itu lebih keras daripada saat masih bersama orang tua, saat masih memiliki status 'siswa'.




sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjNtPmk0vzWAhWLtY8KHfUmBvMQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fnewteknoes.com%2Fgambar-dp-bbm-hari-guru-25-november-bergerak-terbaru%2F&psig=AOvVaw29QVR2uCd3oaw1fvy-fvZN&ust=1508500990569231