Jumat, 23 Agustus 2013

seorang bocah mungil sdng asyik bermain-main dgn tanah ,sementara sang ibu sedang menyiapkan jamuan makan yg akan diadakan sang ayah. blm lagi datang para tamu menyantap makanan, tiba2 kedua tangan bocah yg mungil itu menggenggam debu dan masuk ke dlm rumah kemudian menaburkan debu keatas makanan yg tersaji. takkala sang ibu masuk dan melihatnya, sontak beliau marah dan berkata "idzhab ja'alakallahu imaaman lilharaiman!" pergi kamu...! biar kamu jadi imam di haramain...........! dan SubhanAlloh, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi imam masjid di Masjidil Haram....! Tahukah wahai sahabat siapa anak kecil yg di doakan ibunya saat marah itu....? beliau adalah Syeikh Abdurrahman As-Sudais, imam Masjidil Haram yg nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan kaum muslimin di dunia .................ini adalah teladan seorang ibu, calon ibu, ataupun orangtua yg selalu mendoakan kebaikan bagi anak2nya, meski dalam keadaan marah.......karena doa yg tdk terhalang adalah doa orang tua utk anak2nya....sekaligus juga menjadikan peringatan bagi kita utk senantiasa menjaga lisan dan tdk mendoakan keburukan bagi anak2nya walau dalam kondisi marah sekalipun....semangaaaaat ya untuk mendoakan anak-anak kita! :)
-Auly Widya

Kamis, 22 Agustus 2013

BENARKAH KITA KADER DAKWAH?
Oleh: Cahyadi Takariawan

***
Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki kepahaman yang utuh. Paham akan falsafah dasar perjuangan, paham akan nilai-nilai yang diperjuangkan, paham akan cita-cita yang hendak dicapai, paham akan jalan yang harus dilalui. Kader dakwah memiliki pemahaman yang komprehensif. Paham akan tahapan-tahapan untuk merealisasikan tujuan, paham akan konsekuensi setiap tahapan, paham akan logika tantangan yang menyertai setiap tahapan, paham bahwa di setiap tahapan dakwah memiliki tingkat resiko yang berlainan. Kepahaman kader dakwah terus berkembang.

Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki keikhlasan yang tinggi. Ikhlas artinya bekerja hanya untuk Allah semata, bukan untuk kesenangan diri sendiri. Sangat banyak godaan di sepanjang perjalanan dakwah, baik berupa harta, kekuasaan dan godaan syahwat terhadap pasangan jenis. Hanya keikhlasan yang akan membuat para kader bisa bersikap dengan tepat menghadapi segala bentuk godaan dan dinamika dakwah. Sangat banyak peristiwa di sepanjang perjalanan dakwah yang menggoda para kader untuk meninggalkan jalan perjuangan. Ikhlas adalah penjaga keberlanjutan dakwah.

Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki amal yang berkesinambungan. Amal dalam dakwah bukanlah jenis amal yang setengah-setengah, bukan jenis amal sporadis, spontan dan tanpa perencanaan. Sejak dari perbaikan diri dan keluarga, hingga upaya perbaikan masyarakat, bangsa, negara bahkan dunia. Amal dalam dakwah memiliki tahapan yang jelas, memiliki tujuan yang pasti, memiliki orientasi yang hakiki. Kader dakwah tidak hanya beramal di satu marhalah dan meninggalkan marhalah lainnya. Kader dakwah selalu mengikuti perkembangan mihwar dalam dakwah, karena itulah amal yang harus dilalui untuk meretas peradaban.

Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki etos jihad yang abadi. Jihad dalam bentuk kesungguhan, keseriusan, dan kedisiplinan dalam menggapai visi dakwah yang hakiki. Kesungguhan membela hak-hak umat, kesungguhan mendidik masyarakat, keseriusan mengusahakan kesejahteraan masyarakat, kedisiplinan membersamai dan menyelesaikan persoalan kehidupan yang semakin kompleks. Kader dakwah harus memberikan kesungguhan dalam menjalankan semua agenda dakwah, hingga menghasilkan produktivitas yang paripurna, di lahan apapun mereka bekerja. Itulah makna jihad dalam konteks perjalanan aktivitas dakwah.

Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki pengorbanan yang tak terhingga nilainya. Dakwah tidak mungkin akan bisa dijalankan tanpa pengorbanan. Sejak dari pengorbanan harta, waktu, tenaga, pikiran, fasilitas, hingga pengorbanan jiwa. Rasa lelah, rasa jenuh, rasa letih selalu mendera jiwa raga, kesenangan diri telah dikorbankan demi tetap berjalannya roda dakwah. Aktivitas dijalani sejak berpagi-pagi hingga malam hari. Kadang harus bermalam hingga beberapa lamanya, kadang harus berjalan pada jarak yang tak terukur jauhnya, kadang harus memberikan kontribusi harta pada kondisi diri yang belum mapan dari segi ekonomi. Pengorbanan tanpa jeda, itulah ciri kader dakwah yang setia.

Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki ketaatan,  kepada prinsip, keputusan organisasi, dan kepada pemimpin. Prinsip-prinsip dalam dakwah harus dilaksanakan dengan sepenuh ketaatan. Taat kepada pondasi manhaj adalah bagian penting yang akan menghantarkan dakwah pada tujuannya yang mulia. Taat kepada keputusan organisasi merupakan syarat agar kegiatan dakwah selalu terbingkai dalam sistem amal jama’i. Taat kepada pemimpin merupakan tuntutan agar pergerakan dakwah berjalan secara efektif pada upaya pencapaian tujuan. Ketaatan bukan hanya terjadi dalam hal-hal yang sesuai dengan pendapat pribadi, namun tetap taat terhadap keputusan walaupun bertentangan dengan pendapatnya sendiri.

Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki keteguhan tiada henti. Kader dakwah harus selalu tegar di jalan dakwah, karena perjalanan amatlah panjang dengan berbagai gangguan dan tantangan yang menyertainya. Teramat banyak aktivis dakwah semasa, dimana mereka memiliki semangat yang menyala pada suatu ketika, namun padam seiring berjalannya usia. Ada yang tahan tatkala mendapat ujian kekurangan harta, namun menjadi gugur saat berada dalam keberlimpahan harta dunia. Ada yang tegar saat dakwah dilakukan di jalanan, namun tidak tahan saat berada di pucuk kekuasaan.  Kader dakwah harus berada di puncak kemampuan untuk selalu bertahan.

Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki kemurnian dan kebersihan dalam orientasi aktivitasnya. Sangat banyak faktor yang mengotori kebersihan orientasi dakwah. Ada kekotoran cara mencapai tujuan. Ada kekotoran dalam usaha mendapatkan harta. Ada kekotoran dalam langkah menggapai kemenangan. Kader dakwah harus selalu menjaga kemurnian orientasinya, tidak berpaling dari kebenaran, tidak terjebak dalam kekotoran. Karena dakwah memiliki visi yang bersih, sehingga harus dicapai dengan langkah dan usaha yang bersih pula.

Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki solidaritas, persaudaraan dan kebersamaan yang tinggi. Ukhuwah adalah sebuah tuntutan dalam menjalankan agenda-agenda dakwah. Semakin besar tantangan yang dihadapi dalam perjalanan dakwah, harus semakin kuat pula ikatan ukhuwah di antara pelakunya. Kader dakwah saling mencintai satu dengan lainnya, saling mendukung, saling menguatkan, saling meringankan beban, saling membantu keperluan, saling berbagi dan saling mencukupi. Kader dakwah tidak mengobarkan dendam, iri dan benci. Kader dakwah selalu membawa cinta, dan menyuburkan dakwah dengan sentuhan cinta.

Benarkah kita kader dakwah? Kader dakwah itu memiliki tingkat kepercayaan yang tak tertandingi. Berjalan pada rentang waktu yang sangat panjang, dengan tantangan yang semakin kuat menghadang, menghajatkan tingkat kepercayaan prima antara satu dengan yang lainnya. Berbagai isu, berbagai fitnah, berbagai tuduhan tak akan menggoyahkan kepercayaan kader dakwah kepada para pemimpin dan kepada sesama kader dakwah. Berbagai caci maki, berbagai lontaran benci, berbagai pelampiasan kesumat, tak akan mengkerdilkan kepercayaan kader terhadap langkah dakwah yang telah dijalaninya.

Jadi, benarkah kita kader dakwah?

Rabu, 21 Agustus 2013

Putriku tercinta dan guruku yang
mulia.. Asma al-Beltaji, aku tidak
mengucapkan selamat tinggal
padamu, tapi kukatakan bahwa besok
kita akan bertemu lagi.
Kau telah hidup dengan kepala
terangkat tinggi, berjuang melawan
tirani dan belenggu serta mencintai
kemerdekaan. Kau telah hidup
sebagai seseorang yang diam-diam
mencari cakrawala baru untuk
membangun kembali bangsa ini,
memastikan tempatnya di tengah-
tengah peradaban.
Kau tidak pernah dijajah oleh
perkara sia-sia yang menyibukkan
para remaja se usiamu. Meskipun
pendidikan tidak mampu memenuhi
aspirasi dan ketertarikanmu, kau
selalu yang terbaik di kelas
Aku tidak punya cukup waktu untuk
membersamaimu dalam hidup
singkat ini, terutama karena waktuku
tidak memungkinkan untuk
menikmati kebersamaan denganmu.
Terakhir kali kita duduk bersama di
Rabaa Al Adawiya kau berkata
padaku, "Bahkan ketika Ayah
bersama kami, Ayah tetap sibuk"
dan kukatakan "Tampaknya bahwa
kehidupan ini tidak akan cukup
untuk menikmati setiap kebersamaan
kita, jadi aku berdoa kepada Tuhan
agar kita menikmatinya kelak di
surga."
Dua malam sebelum kau dibunuh,
aku melihatmu dalam mimpiku
dengan gaun pengantin putih dan
kau terlihat begitu cantik. Ketika
kau berbaring disampingku aku
bertanya, "Apakah ini malam
pernikahanmu?" kau menjawab,
"Waktunya adalah di sore hari Ayah,
bukan malam". Ketika mereka bilang
kau dibunuh pada Rabu sore aku
mengerti apa yang kau maksud dan
aku tahu Allah telah menerima
jiwamu sebagai martir. Kau
memperkuat keyakinanku bahwa kita
berada di atas kebenaran dan
musuh kita berada pada kebathilan.
Aku merasa sangat terluka karena
tidak berada di perpisahan
terakhirmu dan tidak melihatmu
untuk terakhir kalinya, tidak
mencium keningmu, dan memilki
kehormatan untuk memimpin shalat
jenazahmu. Aku bersumpah demi
Allah sayang, aku tidak takut
kehilangan nyawaku atau penjara
yang tidak adil, tapi aku ingin
membawa pesan yang kau telah
berkorban nyawa ntuknya, untuk
menyelesaikan revolusi, untuk
menang dan mencapai tujuannya.
Jiwamu telah dimuliakan dengan
kepala terangkat tinggi melawan
tiran. Peluru tajam telah membelah
dadamu. Yang menurutku luar biasa
dan penuh dengan kebersihan jiwa.
Aku yakin bahwa kau jujur kepada
Allah dan Dia telah memilihmu di
antara kami, memberimu kehormatan
dengan pengorbanan.
Akhirnya, putriku tercinta dan
guruku yang mulia... aku tidak
mengucapkan selamat tinggal, tapi
aku mengucapkan sampai jumpa kita
akan segera bertemu dengan Nabi
kita tercinta dan sahabat-sahabatnya
di surga, dimana keinginan kita
untuk menikmati kebersamaan kita
akan menjadi kenyataan.
__
NB: Asmaa Mohamed El Beltaji
berusia 17 tahun dan adalah antara
yang dibunuh pada tragedi berdarah
di Medan Rab'ah (14/8/2013). Beliau
adalah putri satu-satunya
Mohammed El Beltaji, seorang
pimpinan Ikhwanul Muslimin.
*diterjemahkan oleh @
nastarabdullah dari http://
www.middleeastmonitor.com/news/
africa/7007-letter-from-dr-mohamed-
beltaji-to-his-martyred-daughter

Surat Muhammad Beltaji Pada
Putrinya, Asmaa, yang Syahid di
Rabaa Al-Adawiyah
Letter from Dr Mohamed Beltaji to
his martyred daughter

Senin, 19 Agustus 2013

share ilmu:
Indonesia udah kejebak politik dependensia..dimulai sejak jaman soeharto. Ada buki bagus soal ini. THE RISE OF CAPITAL, tulisannya richard robison. Dl jaman soeharto dilarang beredar. Skrg buku yg ada cm dr ngopi2 aja. G ada buku aslinya. Saking takutnya soeharto dg buku ini
Eh ada versi indo nya. SOEHARTO DAN BANGKITNYA KAPITALISME INDONEAIA
Jadi jaman soeharto dl, titik awal dependensia (ketergantungan) itu dg ditandatanganinya peminjaman dana dr IMF oleh pres soeharto. Kalo kita liat jaman soekarno, pernah ditawarin jg pinjaman dr asing. Soekarno lgsng menolak. Bhkan Soekarno bilang gini dalam pidatonya "pergilah kalian anj*ing dg pinjaman2 kalian. Kami tidak membutuhkan nya"
Sehingga saat itu soekarno ckp ditakuti dan disegani. Malaysia cm semacam 'ngece' indonesia, soekarno lgsng dlm pidato nya bilang malaysia trlalu brani bilang kaya gt ke indonesia. Kita adalah ngra yg kuat.
Tampak gambaran gmn 'merdeka' nya kita dalam bersikap jaman soekarno.

Jaman soeharto, sejak penandatanganan pertama pnjaman dg IMF itu teruuuuus berljut dg pinjaman2 brikutnya. Sehingga terciptalah depedensia (ketergantungan) indo pd nwgara donor. Awalnya cm soal dana. Soal ekonomi. Kmudian trs meluas hingga kebijakan2 lainnya.
Sederhananya, seorang tuan/majikan minjemin duit ke bawahanya. Pinjeman nya makin lama makin buanyaaak dan g bs bayar pula. Akhirnya si tuan bisa ngatur2 si bawahannya. Bawahannya g enak dong mau nolak perintah tuannya. Nah yg begini disebut patron-client. Politik tuan-hamba. Indonesia jd hamba, asing jd tuan. Indonesia sngaja dibuat ketergtungan biar bs disetir. Kalo diperangin, mereka tau akan lbh sulit u mnguasai indonesia.

Cntoh nya, tau REDD+?? itu program dr negara2 maju untuk ngasih kmpensasi ke negara brkembang yg punya hutan banyak u memelihara hutan nya. Negara maju trs memaksimalkan industrinya. Kerusakan lngkungan trutama udara dan ozon makin parah. Trs negara kaya indonesia dikasih duit sm negara donor u pelihara hutan nya. Biar indo bs kasih semacam subsidi udara bersih dan penjagaan ozon dr hutan nya. Kaya nya baik bgt kan negara asing? Tp dibalik itu mereka mngndalikan hutan kita krn mrka yg ngsih dana pngelolaan hutan.
Enak baca buku nya lgsng..heheeh..itu sepenangkapan ak dan dskusi ama temen2. Sederhananya gt.
Dihub kan dg mesir, mursi itu ala soekarno. Dia brusaha mengurangi ketergantungan dg asing. Terutama amerika. Bedaa bgt kan dg mubarak. Makanya amerika khwatir
Amerika semacam nyari duit ya dg mendependensia negara2 maju. Ntr potensi ngara maju di kuras ama dia
Yaa allaaah.. Gmn g sangat menakutkan buat mereka seorang mursi...
Ky SBY mah anak kesayangaaaan bgt ama AS
Mursi klo dibiarin, bs ky gedein anak macan oleh amrika. Dia tau dia akan diterkam mursi klo2 dibiarkan terus tumbuh dan berkembang