Kamis, 14 November 2013

Mangkuk yang Cantik, Madu yang Manis dan Sehelai RambutDikirim oleh aan
 | Pada 19 March,2011 | Dalam Muhammad SAW

Rasulullah SAW dengan sahabat-sahabatnya Abu Bakar Ash Shiddiq r.a., Umar bin Khattab r.a., Utsman bin Affan r.a., dan ‘Ali bin Abi Thalib r.a. bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Fathimah Az Zahra r.ha. putri kesayangan Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut ikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu yang manis, dan sehelai rambut).
Abu Bakar Ash Shiddiq r.a berkata, “iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut”.
Umar bin Khattab r.a berkata, “kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut”.
Utsman bin Affan r.a. berkata, “ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber’amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut”.
Ali bin Abi Thalib r.a berkata, “tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumahnya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut”.
Fathimah Az Zahra r.ha. berkata, “seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut”.
Rasulullah SAW berkata, “seorang yang mendapat taufiq untuk beramal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, beramal dengan amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut”.
Malaikat Jibril AS berkata, “menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri, harta, dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut”.
Allah SWT berfirman, ” Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu, nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut”.

Imam Syafi’i Rahimahullah berkata:

ﺍِﺫَﺍ ﻧَﻄَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻪُ ﻭَﺗُﺠِﻴْﺒُﻬُﻔَﺦَﻳْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺍِﺟَﺎﺑَﺘِﻪِ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﺕُ

Apabila orang bodoh mengajak berdiskusi denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi….

ﻓَﺎِﻥْ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻪُ ﻓَﺮَّﺟْﺖَ ﻋَﻨْﻬُﻮَﺍِﻥْ ﺧَﻠَّﻴْﺘُﻪُ ﻛَﻤَﺪًﺍ ﻳَﻤُﻮْﺕُ

Apabila engkau melayani, maka engkau akan susah sendiri. Dan bila engkau berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati….

ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﺳَﻜَﺖَّ ﻭَﻗَﺪْ ﺧُﻮْﺻِﻤَﺖْ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻬُﻤْﺎِﻥَّ ﺍﻟْﺠَﻮَﺍﺏَ ﻟِﺒَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺮِ ﻣِﻔْﺘَﺎﺡُ

Apabila ada orang bertanya kepadaku,“jika ditantang oleh musuh, apakah engkau diam?” jawabku kepadanya,…

“Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya.”

ﻭَﺍﻟﺼُّﻤْﺖُ ﻋَﻦْ ﺟَﺎﻫِﻞٍ ﺃَﻭْ ﺃَﺣْﻤَﻖٍ ﺷَﺮَﻓٌﻮَﻓِﻴْﻪِ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻟِﺼَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌِﺮْﺽِ ﺍِﺻْﻠَﺎﺡُ

Sikap diam terhadap orang yang bodoh adalah suatu kemuliaan. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan….

Lalu,… Imam Syafi’i berkata,…

ﻭَﺍﻟﻜَﻠﺐُ ﻳُﺨْﺴَﻰ ﻟَﻌَﻤْﺮِﻯْ ﻭَﻫُﻮَ ﻧَﺒَّﺎﺡُ

Apakah engkau tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam…..? Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong…?

Imam Syafi’i juga berkata:

“Aku MAMPU BERHUJAH dengan 10 orang yang BERILMU, tetapi aku PASTI KALAH dengan SEORANG YANG JAHIL, karena orang yang jahil itu TIDAK PERNAH FAHAM LANDASAN ILMU.”

(“Diwan imam As-Syafi’i” : Asy-Syekh Muhammad Al-Baqa’i)

saat daya tahan terhadap cafein menurun tapi harus minum cafein *perut,lambung,dan teman2 maafkan aku :((

Senin, 11 November 2013

Sharing dari grup sebelah, Resensi Seminar qur`an di markaz qur`an tadi pagi
(narasumbernya Ibu Amiroh Nafisah, ibu 6 org anak, hafidzoh dan punya Rumah Tahfidz Qur`an di Mampang. Walaupun sibuk, ibunya tetep ngajarin sendiri anak2nya buat belajar Al-Qur`an.. )

 jk kalian minta masuk syurga, jangan cuman minta di emperan syurga, mintalah di syurga tertinggi. Jadikan itu sbg obsesi. Karena obsesi itu yg akan menjadi bahan bakar semangat agar ibadah semakin berkualitas.
seorg tdk akan bisa menggapai ketinggian syurga kalau detik nafasnya, langkah hidupnya tdk dipastikan selalu bersama Al-Qur`an.
nafas hanya tanda hidup jasadiah. Menghidupkan jasad yg hidup dgn cara menghidupkan hati, ruhiy qulubana. Inilah hidup yg sebenarnya bagi seorang yg beriman.
kayfa na`isyu ma`al qur`an ? Bagaiman hidup bersama Al-Qur`an ? Maknailah ayat2 Al-Qur`an dgn sebenarnya. Berinteraksilah dgn hati, akal, dan lisan. Jangan lupa harus diaplikasikan dgn amal.
Al-Qur`an adl kitab yg paling mulia. Turun pada malam yg paling mulia (lailatul qadr) di bulan yg palung mulia (Ramadhan) di tempat yg paling mulia (Mekah Al-Mukaromah) melalui malaikat yg paling mulia (Jibril) kepada nabi yg paling mulia (Muhammad SAW) utk umat yg paling mulia (umat islam). Maka jadilah kita manusia2 yg paling mulia dgn menjadi ahlul Qur`an.
 Pengahafal Al-Qur`an adl sosok generasi Qur`ani manifestasi ayat2 dlm seorang pribadi. Maka mengahafal saja tdk cukup. Harus ada bukti nyata dalam amal dan perbuatan.
 Apa tugas kita thdp Al-Qur`an : mengimani, mencintai, membaca, mengahafal, mentadabburi, memahami, mengamalkan, dan mendakwahkan.
 menghafal Al-Qur`an adl proses memindahkan ayat2 Al-Qur`an ke dalam hati dan fikiran. Dampaknya bukan hanya tersimpan dlm memori. Tapi menjadi pedoman dan landasan dlm akhlak, saat mengambil keputusan, dan bertindak.
Wallahu`alam..
 Kedahsyatan Al-Qur`an seperti arus listrik yg dipegang tanpa penghalang. Jika kita blm merasakan kedahsytannya, jika Al-Qur`an masih terasa biasa2 saja, cari penghalangnya kemudian singkirkanlah.
 seperti seseorang yg sdg jatuh cinta, ia ingin selalu dekat2 dgn org yg dicintai. Karena adanya kenyamanan dan kebahagiaan ketika membersamainya. Begitupun harusnya jika kita mengaku cinta dgn Al-Qur`an. Ingin selalu dekat dan membersamainya di setiap saat.
 jika hati seseorang suci maka tdk akan pernah merasa kenyang dgn Al-Qur`an. ( Utsman RA)
 tak kalah penting, dakwahkanlah Al-Qur`an. Krn kita tdk boleh hanya sibuk agar pribadi kita menjadi sholih. Kita harus menjadi musholih. Orang sholih yg juga berusaha mensholihkan org lain.