Senin, 13 November 2017

on Computer Systems

Instructions: For each question, choose the single best answer. Make your choice by clicking on its button. You can change your answers at any time. When the quiz is graded, the correct answers will appear in the box after each question.

1. What is the difference between hardware and software?
 a.    Hardware is tangible, but software is intangible.
 b.    Hardware is metal, software is plastic.
 c.    Hardware is permanent, software is temporary.
 d.    Hardware is reliable, software is unreliable.

2. What hardware components (of a typical desktop computer) are usually found inside of the case?
a.    The processor, main memory, and monitor.
b.    The processor, main memory, and secondary memory
c.    First, second, and third memory.
d.    The keyboard, the disks, and the audio blaster.

3. Which component does the acutal computation of a computer system?
a.    The main memory.
b.    The secondary memory.
c.    The processor chip.
d.    The power supply.

4. Which type of memory is most closely connected to the processor?
a.    Main memory.
b.    Secondary memory.
c.    Disk memory.
d.    Tape memory.

5. Where are programs and data kept while the processor is using them?
a.    Main memory
b.    Secondary memory
c.    Disk memory
d.    Program memory

6. What is an embedded system?
a.    A program that comes shink-wrapped in a box.
b.    A program that is permanently part of a computer.
c.    A computer that is part of a larger computer.
d.    A computer and software system that controls a machine or appliance.

7. How is it possible that both programs and data can be stored on the same disk?
a.    A disk has two sections, one for data and one for programs.
b.    Programs and data are both software, and both can be stored on any memory device.
c.    Computers contain both a data disk and a program disk.
d.    Disks can only store data, not programs.

8. What are the two general types of programs?
a.    Entertainment and Productivity.
b.    Wordprocessors and Databases.
c.    Microsoft and IBM.
d.    System software and Application software.

9. What is an operating system?
a.    The part of the hardware that operates input and output devices.
b.    The part of the hardware that operates the mouse and the windows on the monitor.
c.    Systems software that coordinates the hardware and software components of a computer system.
d.    A section of software that must be part of every program.

10. What is a computer network?
a.    Two or more computers connected together to exchange data and programs.
b.    A computer that can run many programs from its hard disk.
c.    A group of computers that share the same power supply.
d.    A computer that is used by many different human users.



sumber: https://chortle.ccsu.edu

Selasa, 31 Oktober 2017

Mobil Dengan Kapasitas 16 Orang


Another story about Taxi, 

Sedikit re-orientasi mengenai definisi taxi adalah sebuah mobil carri dengan plat nomor hitam maupun kuning.

Pagi ini, kita mencoba keseruan pagi dengan naik Taxi ditemani salah satu teman yang sedang bermalam di kosan. Satu per satu mulai berdatangan, melihat jumlah saya kawatir akan overload maka saya bertanya apakah muat dan dengan santai ibunya hanya menjawab 'tenang bu, kemarin 13 orang muat' #keringat dingin

masuk satu per satu, depan terisi 2 orang dewasa dan 1 anak kecil plus 1 supir. Tengah saya dan teman saya, plus 2 orang lain total 4 orang. belakang sudah tidak terjangkau tidak bisa terlihat. Selang sebentar ada seorang ibu datang lagi dan bapak sopir keluar sebentar dan ibu tersebut masuk melalui pintu sopir baru bapak sopir masuk.

Perjalanan hampir membuat kita 'mateng' di dalam. Bisa bergerak karena terpaksa dan tergoncang jalan yang berlubang. terlihat di belakang diisi oleh 7 orang. Entah bagaimana harus bersikap hanya pingin ketawa aja.

Satu per satu ibu-ibu turun dan pemberhentian saya pun tiba. Turun dari taxi kami ketawa ngakak :-D ternyata bisa ya carry kecil diisi 16 orang ;')




sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj2sNWk5ZnXAhWHRY8KHVScDVAQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fid.priceprice.com%2FSuzuki-Carry-8154%2F&psig=AOvVaw2W9K71mqrVF7z2eB-FRN0D&ust=1509502528591144

Rabu, 25 Oktober 2017

Kekuatan Bersyukur



Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر . فكان خيرًا له
Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya”[1].


Sumber: https://muslim.or.id/20127-bersyukur-ketika-senang-dan-bersabar-ketika-mendapat-bencana.html


Penahkan kita melihat kehidupan orang lain begitu menyenangkan. Semua tampak sempurna bagi kita, seperti akata pepatah 'rumput tetangga selalu lebih hijau'. Orang lain tampak lebih bahagia, lebih mudah mendapatkan kesuksesan, dan lain-lain. Benarkan demikian? Pernahkan dalam suatu percakapan kita tidak membicarkan tentang kesuksesan namun tentang kegagalan. Kegagalan yang kemudian saling berdiskusi untuk memecahkan masalah.

Ada sebuah keluarga dimana bagi orang mereka tampak menyenangkan, semua sempurna, dan mereka bahagia. Namun orang tidak pernah mengetahui seberapa besar cobaan yang ia hadapi. Bagaimana dia bertahan ketika keuangan mulai colaps. Orang tidak pernah tau bagaimana mereka harus bekerja siang dan malam untuk sekedar bertahan hidup. Ada satu yang tidak pernah mereka lupakan ialah mereka selalu bersyukur dengan keadaan mereka. Dengan segala keterbatasan mereka bersyukur. Dengan segala keterbatasan mereka masih berterima kasih karena telah diberikan banyak anugerah.

Rasa syukur mereka lakukan dengan tidak mengeluh dan mengumbar setiap permasalahan di muka public. Dengan keuangan seadanya mereka berusaha untuk tetap berbagi meski kadang suami-istri harus menahan bisa belanja yang mereka inginkan. Mereka mencoba untuk tidak iri kepada yang lain, memantabkan hati bahwa rejeki sudah ada yang mengatur, dengan iri kepada orang lain tidak akan membuat kita lebih kaya justru akan menghambat perjalanan kita untuk maju untuk sukses.

Orang melihat mereka adalah orang yang berkecupukan. Sebenarnya Hati mereka yang berkecukupan. Hati mereka yang mampu untuk menerima apapun dan dengan keterbatasan mereka mencoba untuk bergerak dan sukses. Semoga Allah menjaga mereka dengan ketulusan mereka, dengan rasa syukur yang ada di dalam hati mereka.


sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj8jJ-4yorXAhXIJ5QKHX0kAnUQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fmuslimah.or.id%2F7235-hakikat-ujian-dunia.html&psig=AOvVaw3ShlmC6fFC0E844wlgPPzN&ust=1508979874648317

Kemenangan



Perlombaan adalah sebuah hal yang selalu ada di Dunia ini. Ada perlombaan yang memang diciptakan untuk mengasah kemampuan seseorang. Ada perlombaan yang secara alami akan muncul meskipun tidak berlabel perlombaan. Jika kita amati maka setiap lini kehidupan kita semua berisi dengan perlombaan dan persaingan.

Perlombaan yang diselenggarakan untuk memperoleh kemenangan akan memberikan soal kepada peserta. Setiap Peserta dipersilahkan mengerjakan dengan sistem bergantian atau berebut atau dengan sistem yang lain untuk mendapatkan nilai tertinggi sehingga dia bisa menjadi pemenang. Biasanya dalam hal ini akan ada warning dari panitia 'Keputusan Juri Tidak Dapat Diganggu Gugat'. Lantas bagaimana jika juri tidak fair atau menurut kita tidak fair. Hal itu sangat wajar, mengingat juri adalah manusia. Bahkan seobjektif apapun juri jika keputusannya membuat kita kecewa kita tetap akan kecewa. Maka Makna dari perlombaan ini bukan hanya untuk siap menang, namun menyiapkan kondisi untuk siap kalah, Best condition or Worst condition, Dengan mempersiapkan semua kemungkinan maka akan sangat mudah seseorang bangkit dan kembali berjuang di perlombaan yang lain. Namun jika seseorang tidak siap dengan kemungkinan yang terjadi, bisa jadi ia akan terpuruk dalam kekalahan hati untuk menerima kekalahan. Hal ini akan berakibat lama bisa bangkit lagi dan mulai kembali produktif.

Perlombaan yang tidak berlabel atau tidak memiliki penyelenggara, setiap saat dalam kehidupan kita terjadi. Mulai dari perlombaan sel sperma untuk mencapai sel telur, semuanya ter-setting sebagai perlombaan. Perebutan jabatan, Perebutan posisi dan kehormatan, semua juga termasuk di dalam perlombaan namun tidak ada rule aturan yang mengaturnya. Kecurangan, Penusukan dari belakang, Saling menghianati, hal yang akan sangat sering terjadi. Maka sebagai peserta kita harus bisa mempersiapkan semua keadaan best condition or worst condition. Jika dalam perlombaan ini kita terpuruk terlalu lama maka dunia tetap akan berputar sedang kita akan tetap diam tidak bergerap produktif.

Semua perlombaan memiliki sisi kalah dan menang. Kemenangan harusnya membuat kita melihat kebawah, menata diri untuk tidak sombong dan bisa bermanfaat bagi yang lain. Kekalahan adalah saat kita menginstropeksi diri mengenai kekurangan dan strategi untuk bergerak maju, menghilangkan sifat iri dan amarah untuk mulai melangkah kedepan. Apapun yang terjadi, kalah atau menang, kesuksesan itu milik kita, tidak perlu menoleh kanan kiri untuk membandingkan dengan orang lain. Bersyukur akan membuat kita bisa bertahan dan memenangkan banyak perlombaan.

sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjygJPOxorXAhUHv7wKHVQfBBAQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fwww.rafifamir.com%2F2016%2F04%2F12-kiat-jitu-memenangkan-perlombaan.html&psig=AOvVaw2Ayx0syvWZ_U0g0Tp_Qk3X&ust=1508978898342052

Problem Creator vs Problem Solver



Guru berkewajiban membentuk kepribadian siswa pada saat di sekolah. Pembentukan kepribadian ini sangat diperluka untuk membantu proses kedewasaan siswa. Pembentuka kepribadian ini bisa dilakukan dengan cara menempa siswa dengan berbagai masalah, namun ada saat Guru harus melunak mebantu dan membimbing siswa memecahkan masalah.

Guru harus menjadi problem creator. Menciptakan masalah bagi siswa, memberikan tantangan yang harus dilakukan oleh siswa. Menekan siswa agar siswa belajar untuk kreatif dan solutif. Percayalah bahwa dunia lebih kejam daripada kita. Jika guru tidak mampu menjadi proble creator maka yang terjadi siswa tidak akan mampu menghadapi dunia luar ketika nanti siswa tersebut meninggalkan bangku sekolah. Tidak jarang siswa yang pintar dalam pelajaran tidak mampu menyelesaikan masalaha karena sejak awal guru tidak pernah menempatkan siswa dalam masalah.

Guru harus menjadi problem solving. Pada suatu kondisi, guru harus mampu membantu siswa dalam keterpurukan. Ketika masalah yang terjadi pada siswa sudah berasal dari luar (bukan dari guru) maka guru harus membantu siswa untuk memecahkan masalahnya. Membersamai sekedar duduk saja dengan siswa mendengarkan keluh kesahnya. Sekedar tidak memarahi ketika ia sedang terluka. Setelah itu menuntun siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi serta bangkit dari permasalahan tersebut.

Problem creator dan problem solving memiliki waktu yang berbeda dan harus dapat mebedakan. Guru harus bisa menempatkan diri kapan dia harus memberikan masalah kepada siswa atau kapan guru harus membantu siswa menyelesaikan permasalahannya. Jika tertukan peran tersebut bisa jadi siswa akan benar-benar terpuruk dan akan menambah beban siswa. Hal ini akan berpengaruh sangat buruk kepada siswa.


Link gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj5xN2awYrXAhVCXrwKHQzzDc8QjRwIBw&url=https%3A%2F%2Ftirto.id%2Fmenteri-yohana-larang-sekolah-keluarkan-siswa-bermasalah-ctt2&psig=AOvVaw0zFAONawv1WAuzBM8mwAav&ust=1508977431541197

Senin, 23 Oktober 2017

Best Friend

Saat kita berjalan bersama
meniti setiap perjalan laju tawa dan kesedihan bersama
namun ternyata waktu dengan kejam menggerus perasan itu
menyeleksi setiap langkah kita

hingga kau menjadi orang hebat
kau pun menjadi orang yang kau ingin menjadi seperti itu

tinggal berdua dengan kelemahan dan kekurangan kita
berjalan berdampingan
dengan chat-chat sampah dan saling menyampah
sekedar mengatakan peluh dan bahagia

dan saat ini kuharap waktu akan berdamai
agar tidak menggerus apa yang tersisa

soulmate

jika detik ini aku masih di depanmu
memandangmu dengan perasaan memenuhi dada ini
jika detik ini aku masih menggenggam erat tanganmu
menikmati setiap rasa kepemilikanmu terhadapku
jika detik ini aku masih merangkul tanganmu
menarikmu dalam langkah cepatmu agar aku tidak tertinggal
jika detik ini air mata masih menghiasi saat perpisahan tiba
meluncur tak pernah tertahan meski kata orang waktu bisa menghapus semua

maka, itu adalah secuil perasaan yang bisa kulakukan
untuk sekedar meyakinkan hatiku bahwa dirimu adalah milikku
maka, itu adalah sedikit usahaku untuk merengkuh dirimu dengan erat
untuk sekedar meyakinkan bahwa kau membalas setiap cintaku
maka, itu adalah sedikit usahaku untuk mengajakmu berjalan bersama
dengan kecepatan dan kelambatan ku dalam berjalan
maka, katakan pada mereka bahwa separuh hatiku memang sudah ada padamu
dan kemanapun kau pergi tanpa aku disisimu, masih ada hatiku yang tertambat pada hatimu

Dan terlantun doa agar Allaah menjagamu dan menjagaku
agar dalam cinta kita bersemi cinta kepada-Nya
agar kita masih berjalan dalam jalan yang Dia tentukan
agar kita diberi kekuatan membedakan mana yang baik dan buruk
agar kelak kita dipertemukan lagi dalam kehidupan setelahnya

wahai angin, dalam gelap malam dan kelip bintang tertutup awan
sampaikan salamku padanya, katakan bahwa Aku mencintainya karena Allaah memintaku demikian

Tong Kosong Itu Nyaring Bunyinya

Berbicara adalah hal yang penting dalam menjalin komunikasi sehari-hari. Berbicara dengan berbagai bahasa dan mimik akan membuat manusia mengkomunikasikan banyak hal dan banyak pesan. Manusia berbicara untuk sekedar melepas peluh dan penat yang berputar di kepala. Melampiaskan kebahagiaan untuk berbagi dengan sekitar.

Bahkan bicara juga dapat menunjukkan karakter kepemimpinan dalam diri manusia. Apakah berwibawa, apakah memiliki pengetahuan yang luas, apakah bijaksana. Bicara juga dapat menentukan tingkat sosialita seseorang. Tema yang dibicarakan bisa menunjukkan latar belakang seseorang, apakah kalangan orang beragama atau kalangan orang dengan lingkungan jalanan. Semua karakter bisa dilihat dari pembicaraan seseorang.

Untuk berbicara manusia memerlukan ide untuk dibicarakan. Bisa dibayangkan jika seorang manusia hidup dalam tempurung satu sisi kehidupan dengan keterbatasan suasana dan ide. Maka bisa dipastikan maka yang akan dibicarakan adalah tema yang sama namun diulang berkali-kali. Jika seseorang itu tinggal di kalangan orang beragama maka yang keluar dari bibirnya adalah yang berkaitan dengan agama. Namun jika di dalam lingkungan dan otak adanya hanya tema se x maka yang akan keluar dan dibicarakan juga tidak lepas dari tema tersebut. Jika di dalam pikirannya penuh dengan keinginan untuk belajar maka pembicaraannya juga tidak lepas dari masalah belajar.

Namun apa jadinya jika seseorang dengan kehidupan yang tertutup tempurung ingin menjadi sosok pemimpin? Dia akan berbicara layaknya pemimpin namun dengan pengetahuan yang sedikit. Karakternya yang suka memaki, menyalahkan, menertawakan, menyela saat berbicara menunjukkan kekurangan dalam pengetahuannya. Apa yang akan dibicarakan akan diulang berkali-kali, hingga tidak ada makna yang bisa ditangkan oleh pembicaraan tersebut. Pembicaraan yang tidak terarah juga digunakan untuk menutupi aib dan kekurangan yang bersangkutan. Jika anda mengetahui yang demikian mungkin benar pepatah 'tong kosong nyaring bunyinya'

Kamis, 19 Oktober 2017

Profesionalisme Guru



Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, adapun macam-macam kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga guru profesional antara lain: kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.

Kompetensi Pedagogik

Kompetensi seorang guru menguasai kelas, menguasai kondisi psikologis siswa. Kompetensi ini sangat kompleks untuk dilakukan. Kapan harus membimbing dengan menggenggam tangan, kapan membimbing dengan menegur dengan sindiran hingga teguran keras, kapan membimbing dengan memaksa berlari. 

Bagaimana karakter siswa, bagaimana latar belakang yang membuat seorang siswa menjadi nakal manupun menjadi rajin. Menggali informasi dengan siapa dia bergaul, bagaimana cara mereka berteman. Sehingga suatu saat diperlukan kita mampu membimbing siswa tersebut atau mengantisipasi adanya masalah yang akan datang dengan pergaulan, karakter siswa, atau lingkungan keluarga.

Psikologi bukan hal yang tabu dalam dunia guru, menelisik cara siswa berbohong, berpikir celah yang akan digunakan oleh siswa dengan harapan guru mampu mengimbangi perkembangan siswa baik ke arah positif maupun negatif.

Kompetensi Kepribadian

Kompetensi yang berkaitan dengan diri guru tersebut. Menelisik diri sendiri, apa yang sedang sakit, apa yang kurang dengan diri sendiri agar bisa menata penampilan fisik serta non-fisik. Mungkin pernah kita merasakan sedang bersedih namun karena seseorang sedang bersemangat maka kita ikut tertular semangat beliau. Ada kala dengan senyuman semanis apapun akan rona kesedihan tetap terpancar, karena kekuatan penampilan non-fisik lebih besar kekuatannya daripada penampilan fisik.

Mari meraba hati ini, adakah iri dengki dengan teman sejawat, tetangga, atau yang lain. Mari menata hati ini menerima dan bersyukur agar kita bisa memperbaharui penampilan non-fisik kita. Mari memperbaiki diri kita, memadang sesuatu bukan dari sudut pandang negatif namun melihatnya dengan nilai yang akan selalu positif. Harapannya saat Guru tersebut 'selesai' dengan diri sendiri maka bukan hanya ucapan yang akan membekas pada siswa namun juga tutur santun, dan suri tauladan.

Kompetensi Profesional

Sebuah kompetensi yang menuntut kita memahami materi dari dalam hingga lebih kedalam lagi. Menjelaskan bukan dengan bahasa kita dan pemahaman kita, namun dengan bahasa mereka dan pemahaman mereka. 

Beberapa Ilmu bahkan selalu berkembang cepat mengikuti perkembangan zaman. Belajar bukan hal yang tabu. Belajar pada yang lebih muda, lebih mampu jika memang diperlukan. Senioritas, bullying, gengsi, dan lain-lain mari kita tundukkan sejenak untuk saling berbagi ilmu. Mungkin jika guru lebih memilih belajar maka pergosipan dalam dunia guru akan berkurang drastis jika guru sudah sibuk dengan belajar maupun dengan diskusi tanpa berdebat.

Kompetensi Sosial

Sebuah kompetensi yang menuntut seorang guru mampu menyesuaikan diri dengan kondisi sosial sekolah maupun masyarakat. Bagaimana guru menghadapi permasalahan yang terjadi antar guru, menyelesaikan dengan win to win. Menjatuhkan Guru lain agar mendapat jabatan, pujian, bukanlah hal yang pantas dilakukan oleh guru yang menyandang predikat profesional. (Ucapan Lisan Bonita D. Dosen Universitas Negeri Yogyakarta).

Kompetensi Sosial itu sangat kompleks, berkaitan dengan apa yang ingin dan diingin orang lain. Maka mari berpikir dengan cara yang sederhana, Jika kita suka orang ramah pada kita maka kita harusnya yang ramah duluan. Jika kita benci diperlakukan dengan cara tersebut mari tidak melakukan hal tersebut pada orang lain. Prinsip sederhana itu yang akan membuat kita mampu memiliki kompetensi sosial dan dapat bermanfaat secara sosial.


sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwi5krCX4PzWAhXGQY8KHYiFA3sQjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fherysoecahyono.blogspot.com%2F2014%2F06%2Fkompetensi-guru.html&psig=AOvVaw3kdGeB2e9R73Fad_77GxQe&ust=1508504717457373

The Best Teacher



Mari melihat masa lalu, bukan untuk melihat mantan maupun mantanya mantan #eh

Mari kita ukur kemampuan saat SD-SMP-SMA mampukah kita me-recall lagi kemapuan tersebut, atau semua sudah hilang.

Bagi saya diskusi tanpa berdebat itu menyenangkan, mendapat tambahan ilmu, belajar sesuatu yang baru, belajar sesuatu yang lebih luas. Saat saya yang (ternyata) menyandang Sarjana Informatika diajak berdiskusi tentang molekul, tentang sel, tentang genetika, tentang cahaya, tentang gravitasi, dan lain-lain ternyata masih nyambung #SoSweet.

Lantas saya berpikir, 'keren sekali guru saya dulu'. Saya yang dulu (sampai sekarang sih) bodoh banget bisa mengingat dan membekas sekali pelajaran tersebut. Bukan dengan nilai yang sempurna, namun mengkaitkan setiap pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Se-keren apa guru-guru saya dulu.

Mungkin tu yang dimaksud dengan pahala guru yang terus mengalir.

Kembali kepada diri saya, seperti apa saya mengajar? Kata profesional terlalu jauh bagi saya. Membuat siswa saya mengingat saya saja sepertinnya hampir imposible.

Belajar, Belajar, Belajar seharusnya demikian yang saya lakukan. Menjelaskan bukan dengan bahasa yang saya pahami, namun dengan bahasa yang dipahami oleh siswa. Menjelaskan setiap manfaat yang akan didapat dengan pembelajarn kita. Memberikan banyak kosa kata, pengetahuan, baik ilmu maupun moral. Sambil berdoa semoga setiap ilmu itu bermanfaat bagi mereka.



sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjZ_dCT1vzWAhUDqo8KHdjiDiAQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fpixabay.com%2Fid%2Fbelajar-jam-jam-wajah-waktu-arah-415341%2F&psig=AOvVaw0jPYE3ZszIsc8XyCVrsYVG&ust=1508502039047077

Guru


Sebuah Profesi yang (katanya) mulia mencerdaskan anak bangsa. Lantas mari menelisik di dalam hati apa makna seorang guru. 

Malam sebelum berjuang menyiapkan apa yang akan disampaikan besok, jika tidak sempat setidaknya dipikirkan kelas apa yang akan diajarkan besok. 

The day after yesterday, kita memulai hari dengan berdoa 'semoga hari ini bisa terlalu dengan baik.'

Bercengkrama dengan sesama guru, diskusi hingga gosip #ups

Bel berdering saatnya masuk ke dalam kelas, menemui mereka siswa kita yang sontak pada saat itu menjadi anak-anak kita. Menemani mereka dalam menjalani proses yang bukan hanya sekedar belajar namun juga proses pendewasaan.

Mari mulai mendongen tentang ilmu yang wajib mereka pahami, menjelaskan dengan semua kemampuan dan keterbatasan kita. Tidak perlu menjadi guru yang sempurna bagi mereka, mari mengakui kebodohan kita yang harus jadi pembelajaran mereka untuk maju melebihi gurunya.

Mari berkisah tentang sopan santun adat dan etika, karena sepintar apapun mereka tidak ada yg bisa memilih lahir belakangan. Hukum agama dan adat yang mengatakan bahwa yang Muda menghormati yang Tua, yang Tua menyayangi yang muda. Sesederhana itu mari kita praktekkan.

Mari berkisah tentang diri kita masing-masing. Saat kita suka bagaimana diperlakukan, maka dengan demikianlah mari kita berlaku. Saat bagaimana kita tidak suka diperlakukan, mari kitapun tidak melakukan hal yang sama pada orang lain.

Mari bersama menandatangani konsekuensi atas setiap perbuatan agar menjadikan kita menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Apa yang dilarang pada siswa harusnya menjadi larangan bagi guru. Sehingga jika sang Guru belum mampu lepas dari HP mari kita buat kesepakatan 'boleh mainan HP, asal tetep fokus dan jika tidak fokus maka....'. kesepakatan itu harus berlaku untuk membelajarkan diri kita untuk disiplin.

Mari kita bermimpi, membangun masa depan cerah dengan segala keterbatasan kita. Mari membangun mimpi perlahan menjadi kenyataan agar kelak siswa dapat membangun kehidupan yang lebih baik daripada saat ini.

Mari perlahan menuntun anak-anak kita melangkah menggapai mimpi mereka. Ada saat dimana kita harus memarahi mereka untuk menyemangati. Ada kala kita harus meruntuhkan kepercayaan diri mereka untuk mengukur kadar ketangguhan mereka. Karena Dunia itu lebih keras daripada saat masih bersama orang tua, saat masih memiliki status 'siswa'.




sumber gambar: https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjNtPmk0vzWAhWLtY8KHfUmBvMQjRwIBw&url=https%3A%2F%2Fnewteknoes.com%2Fgambar-dp-bbm-hari-guru-25-november-bergerak-terbaru%2F&psig=AOvVaw29QVR2uCd3oaw1fvy-fvZN&ust=1508500990569231