Selasa, 03 Desember 2013

#inspirasi_pagi 

Tentang Sandal!! (Nandang Burhanudin)

Sekitar pukul 14 Ahad (30/11/13), saya dan beberapa sahabat mengunjungi RS Al-Islam. Rencananya membesuk salah seorang siswa SDIT Insan Teladan yang dirawat di HCU. Karena bukan waktu besuk, security RS hanya memperbolehkan tamu 1 orang saja. Itupun atas izin Allah, tanpa sengaja saya dipertemukan dengan ayah dari murid SDIT Insan Teladan juga, yang adiknya dirawat di RS yang sama.

Singkat cerita, saya pun naik ke lantai 3. Selepas mendoakan pasien anak tadi. Saya beberapa kali mengengok ruang HCU. Saya lihat Syamil itu tengah diopeni 2 wanita. Kemungkinan besar adalah ibu dan tantenya. Saya tak sempat masuk. Karena tak ada ayah dan juga tak ada pria di ruangan itu. Sempat menunggu beberapa saat. Saya kembali lagi. Kondisinya sudah rapih. Saya dengar sayup-sayup Syamil mengigau. Saya tahu apa yang ia igaukan. "Ya ... hafalan An-Naba. Lalu loncat ke An-Nazi'aat. Tak utuh memang. Tapi saya sempat merinding sembari berguman, "SubhanaLlah ...!"

Karena tak ada ayahnya, saya pun turun. Mengajak kedua ustadz untuk kembali pulang. Allah menakdirkan lain. Pas di pintu keluar, ayahnya Syamil baru pulang dari kantin. Sembari menggendong anaknya yang ke-3, saya lihat aura optimisme di wajahnya. Kami turut mendoakan agar Syamil sembuh sedia kala.

Namun, usai adzan Isya, telpon saya berdering. Ada firasat untuk mengangkat langsung, tanpa tahu siapa yang diujung telepon. Nomornya tak tercatat! Asing memang! Sambil loncat mengambil sarung siap-siap ke masjid dekat rumah, saya dikejutkan berita diujung telepon, "Ustadz. Syamil meninggal pas waktu adzan Isya tadi! Tolong diumumkan di masjid dan minta dipersiapkan pemakaman!" Saya termangu. "Siaap!" tegas saya. Tak lama lari ke masjid. Jamaah sudah iqomat. Usai shalat saya berdiri dan mengumumkan berita duka.

Jenazah pun datang sekira jam 22.10 malam harinya. Usai dimakamkan, saya dan beberapa ustadz mendekati sang ayah. Saya berusaha menenangkan. Namun sambil menahan tangis, sang ayah berujar, "Ustadz ... sebelum wafat, tadi anak saya menanyakan sandal!"

Semua yang hadir tersenyum. Rasanya biasa. Namanya juga anak-anak. Namun sang ayah melanjutkan, "Ia menanyakan sandal yang suka digunakan berjamaah ke masjid!"

Hati saya bergetar. Terasa air mata meleleh. Sang ayah menambahkan, "SYamil setiap mengigau, selalu melantunkan hapalan surat-surat juz 30! Saya gak kuaat pak ustadz!"

Saya pun memeluknya. Air mata pun tak kuasa saya tahan. "Subhanallah!", ujar Ustaz Ja'far Al-Hafizh. "Semoga ini jadi 'ibroh untuk kita semua! Anak kecil, 7 tahun, kelas 1 SD saja mengigaunya hapalan Al-Qur'an! Mau wafatnya saja yang ditanyakan sandal yang suka dipake ke masjid! SubhanaLlah!", pungkas ustadz Ja'far.

Ustadz Agus pun menimpali, "Ini adalah investasi terbaik antum! Allah lebih sayang pada Syamil! Tapi jangan putus asa. Allah pun akan menggantikan yang lebih baik! Aaamiiin"

-Ust Nandang Burhanuddin-
Ditengah beruntunnya berita yg tidak mengenakkan.semoga tetap optimis

Senin, 02 Desember 2013

Menyikapi Pekan Kondom Nasional

Sebelumnya mohon maaf jika artikel ini membahas sesuatu yang agak berbau dewasa. Karena tema ini sangatlah penting untuk dibahas, untuk meluruskan sikap yang benar bagi seorang muslim atau muslimah tentang hal ini. “Pekan Kondom Nasional” Inilah yang akan digelar sejak 1 Desember hingga 7 Desember nanti. Kegiatan gila yang dipelopori oleh orang-orang yang ingin MENCOBA gila dengan segala pemikiran GILA yang disangkanya itu adalah GULA. Simaklah pernyataan-pern yataan para pendukung acara tersebut. “HIV sebenarnya tidak mudah menular. Virus itu menular karena perilaku berisiko seperti seks bebas maupun menggunakan jarum suntik bergantian. Kondom merupakan alat kesehatan untuk menekan angka HIV/AIDS”. Kata Dr Kemal Siregar. http://www.tribunnews.com/kesehatan/2013/11/14/pekan-kondom-nasional-digelar-s elama-satu-minggu-kondom-dibagikan-gratis

Menurutnya, Kemenkes punya kewajiban untuk mengurangi penularan HIV. Pada perilaku seks berisiko, penularan HIV bisa dicegah dengan menggunakan kondom. Tentunya, menghindari perilaku seks berisiko jauh lebih dianjurkan. http://www.solopos.com/2013/12/01/hari-aids-hari-ini-pekan-kondom-nasional-dimul ai-469969

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bersama DKT Indonesia dan Kementerian Kesehatan Nasional akan menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada 1 Desember hingga 7 Desember mendatang. Disebutkan, akan ada pembagian kondom secara gratis pada acara tersebut. http://www.tribunnews.com/kesehatan/2013/11/14/pekan-kondom-nasional-digelar-s elama-satu-minggu-kondom-dibagikan-gratis

Untuk tahun ini, PKN mengusung tema "Protect Youself, Protect Your Partner" yang sebenarnya merupakan wujud kepedulian terhadap HIV dan AIDS. Seperti diketahui, 80 persen penularan HIV berasal dari hubungan seks tidak aman sehingga meningkatkan kesadaran penggunaan kondom akan melindungi diri sendiri dan pasangan. http://health.kompas.com/read/2013/11/15/0546520/Dinilai.Efektif. Pekan.Kondom.2013.Digelar.Lebi h.Besar

Nah itu lah beberapa cuplikan tentang “PEKAN KONDOM (baca: SEX) NASIONAL” yang dikira menimbulkan efek kebaikan. Padahal dengan dibagikan kondom tersebut menjadikan setiap orang merasa TERFASILITASI untuk melakukan sex bebas. Orang yang semula tidak terfikir untuk melakukan sex bebas karena takut terkena virus HIV/AIDS, menjadi BERANI untuk uji coba atau uji nyali menggunakan kondom tersebut. Kenapa ?? lha kan tanggung, sudah dikasih gratis masak mau dibuang kan sayang. That’s true !! bahwa masyarakat negara kita sangat suka dengan yang berbau “FASILITAS GRATIS”. Ibarat lilin yang berusaha menerangi sekitarnya, tapi ternyata dirinyalah yang akan binasa terbakar. Begitu juga lembaga KPAN atau lembaga lain yang mendukung hal tersebut, berniat memberantas HIV/AIDS di Indonesia tapi malah menfasilitasi warganya untuk melakukan sex bebas. Mari kita mengetes keKONSISTENan para penggagas atau pendukung ide ini dengan beberapa pertanyaan berikut ini. Pertanyaan yang semisal dengan ide mereka dan tujuan pembagian kondom. Yaitu “Protect Youself, Protect Your Partner”.

1. Jika ada salah satu dari suami, istri, atau anak-anak mereka ingin pergi ke daerah Puncak, Bogor. Yang dimana daerah tersebut adalah daerah yang terkenal untuk berbuat mesum asusila dsj. Apakah mereka berani untuk mengatakan “Ini yah/bunda/nak bawalah kondom agar disana tidak terjangkit virus HIV/AIDS”. Beranikah ??? 2. Jika salah satu keluarganya akan mengadakan rapat diluar kota, dan menginap disebuah hotel. Dan rekan rapatnya tersebut campur pria dan wanita dalam satu hotel. Apakah mereka akan berkata, “ini ayah/bunda, bawa kondom ya, agar bisa mencegah HIV/AIDS kalo dihotel nanti”.. Mungkinkah ?? 3. Ketika anak perempuan/anak laki-laki mereka akan pergi ke sekolah atau ke kampus. Benarkah mereka akan berkata,”Ini nak saya kasih kondom, agar virus HIV/AIDS tidak tersebar ketika terjadi seks bebas”. Akankah mereka berkata begitu ?? 4. Jika mereka akan tugas keluar negeri, atau keluar kota dalam waktu beberapa tahun. Lantas apakah mereka akan mengatakan, “Ayah/bunda di lemari sudah aku sediakan kondom banyak sekali. Karena dengar-dengar HIV/AIDS banyak tersebar gara-gara seks bebas, mangkannya ayah/bunda menyediakan kamu kondom dirumah. Jaga rumah ya, ayah/bunda pergi dulu.” Masih waraskah ?? 5. Akan kah mereka mengumpulkan keluarganya seisi rumah dan mengatakan, “wahai suami/istri dan anak-anakku seks bebas tanpa kondom itu bisa menyebabkan HIV/AIDS. Maka dari itu Pakailah kondom !!”. setelah memakai kondom lantas keluarganya akan melakukan seks bebas dengan siapa ?? Relakah ia ?? 6. Benarkah mereka akan berkata kepada suami/istri mereka, dan anak-anak mereka. “Ayah/Bunda/nak pakailah kondom !! saya tidak menyuruh kamu untuk melakukan seks bebas tapi bila kamu mau, ya monggo. Saya bolehin kok.” Berani berkata begitu ??

Jadi jika kita teliti dan berpikir jeli, makna tersirat/intinya dari program ini adalah “Pakailah Kondom !! Saya tidak menanjurkan seks bebas !!! Tapi jika anda mau.. ya Silahkan !! saya akan menfasilitasi anda, supaya anda Tidak Akan Terserang Penyakit HIV/AIDS.” Sungguh Seks Bebas adalah tindakkan irrasional yang diakui kebejatannya oleh ajaran manapun, agama apapun. Terkhusus bagi kita selaku Muslim dan Muslimah. Itu tetaplah HARAAAMMM dan perbuatan KEJIIIIIII !!! Jika anda ingin melakukan/mencoba seks bebas ingatlah dan pikirkan kata-kata berikut ini : 1. Ketahuilah bahwa hal tersebut adalah hal yang haram, dosa besar, mendatangkan murka Allah, salah satu loket untuk membeli tiket ke neraka. 2. Jika anda ingin berzina dengan seorang wanita. Pikirkanlah, apakah Rela jika anak perempuan anda nanti juga di zina-hi oleh laki-laki lain ?? Relakah jika Ibu anda juga berzina dengan laki-laki lain ?? Relakah saudara perempuan anda berzina dengan laki-laki lain ?? Relakah jika istri anda nanti juga berzina dengan laki-laki lain ?? 3. Jika anda ingin berzina dengan seorang pria. Maka pikirkanlah, apakah engkau rela jika nanti ayahmu juga berzina dengan wanita lain ?? apakah kau rela nanti anak laki-lakimu suka berzina dengan banyak wanita ?? Apakah kau rela jika suami mu nanti berzina dengan orang lain ??

PIKIRKANLAH !!! Dan Renungkanlah wahai penulis dan pembaca artikel ini. Terutama penggagas program ini.

kabar dr seberang

lagi heboh pekan kondom nasiotal y d jogja... kemenkes, KPAN kabarnya membagi2kan kondom gratis kpd PSK,pelanggan,waria,MAHASISWA, dll.
konon katanya mobilnya nongkrong d UGM....
duh g sabar rasanya pingin mencaci maki yg bikin keputusan itu. Tapi endingnya *caci maki jg percuma*, berdoa aj deh *cm it yg gue bisa*...
lho ya... berdoa aj rasanya pingin berdoa supaya pemerintah yg bikin keputusan dpt ahzab... astagfirullah ndak boleh ndak boleh... semoga dapat hidayah, segera bertobat, segera memperbaiki kesalahan dr keputusan yg tlh d keluarkan *aamiiiin*