Minggu, 05 Desember 2010

Sejenak Bermuhasabah melalui CIptaan-Nya

Hari ini sejenak melupakan hiruk pikuk Yogyakarta, namun ternyata tak tega juga. Pikiran ini tetap berada di Yogya walaupun sudah jauh badan dari Yogja. Mungkin lebih tepatnya dakwah. Hari ini memenuhi janji seorang teman yang lagi lagi untuk kesekian orang yang berkata sedang bingung. Mungkin pantai adalah tempat terindah untuk meluapkan segala kegalauan. Namun keramaian pantai membuat kita tidak jadi teriak-teriak. Kita hanya mendaki bukit yang mengelilingi pantai.

Dalam sebuah perjalanan dakwah kan kita temukan keindahan dan duri yang menusuk diri ini. Begitu juga dengan jalan dakwah. Sering kali kita merasa keindahan dakwah yang selalu membuat kita ingin berkumpul, bercanda dan bersenda gurau dengan kawan sejawat. Namun ketika duri ini menusuk dalam diri terasa sakit seolah melebihi rasa indah itu. Dan menghapus kenangan indah dalam dakwah.

Kawan duri-duri itu kan terus selalu menusuk tubuh kita ketika kita sudah meng azzamkan diri dalam jalan dakwah ini. Jangan pernah takut duri-duri baru menusuk. Kala duri itu menusuk langkah kita ingatlah bahwa indah dakwah telah membawa senyuman dalam hidup kita. Membuat mimpi-mimpi indah yang akan tersemai dalam indah bingkai kehidupan.

Mungkin terasa terlalu teoristis, namun itu adalah bentuk pemikuran yang bisa ku berikan sekedar untuk membangkitkan diri ini ketika semua sedang sibuk dan tinggallah aku sendiri. Ukhti/Akhi, ketika kau merasa sendiri ingatlah kebersamaan kita. Saat ketika kita marah namun ternyata saudara kita malah membuat kita tersenyum. Saat airmata menetes deras namun mereka memeluk dan merangkul pundak kita. Jangan pernah berpikir kita sendiri. Mungkin saja ketika kita sendiri, Allah sedang cemburu pada kita. Allah cemburu karena waktu-waktu suci kau dengan-Nya terlupakan dan terlewatkan begitu saja.

**Muhasabah terdalam dan teguran Allah untukku.
hanya Engkau yang tau siapa Aku, sucikan hati dan niatku Rabb...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar