Jadi ingat penjelasan beberapa orang terkait mengapa harus partai?
dari Murabbiyah pertama di Jogja.
mengapa harus partai karena ini adalah salah satu ikhtiar untuk mengubah Indonesia lebih baik. Awal perbedaan pendapat mengenai setuju atau tidak menjadi partai, namun akhirnya dengan pertimbangan baik-buruk jama`ah ini memutuskan membuat kendaraan yang bernama partai.
dari Ummiyah di pondok
Abi dulu adalah orang yang mendukung berdirinya partai saat orang menolak berdirinya partai (abi adalah orang yang sangat paham mengenai ushul fiqh)
jadi ingat dulu ketika aku ikut lomba lari, aku sudah tau akuan kalah tapi aku hanya ingin berusaha sebaik mungkin mencatat waktu yang terbaik meskipun kalah. bukan hasil yang ingin kucapai tapi sebuah pembenaran diri jika aku sudah berusaha sekuat tenaga.
mungkin jika aku yang masih bodoh itu meraba seperti itulah analoginya, dengan adanya partai kita memang ingin islam menjadi berjaya di Indonesia. meskipun saat ini banyak orang yang tidak suka, sistem yang sepenuhnya dikuasai "setan", mungkin saat ini kita gagal. tapi paling tidak ini adalah pembenaran diri kita untuk menunjukkan kepada Allah bahwa kita telah berusaha sebaik mungkin.
berada di partai polotik itu *sok tau* berat dan sulit sekali. berlakuk beberapa fiqh yang harus dikuasai: fiqh siyasah, fiqh ikhtilaf, fiqh sosial, qowaidul fiqh dan ushul fiqh jg tidak ketinggalan, dan lain-lain. Jangan heran ketika dalam suatu keputusan ternyata melanggar fiqh yang lain, namun jika itu tidak furu` dan lebih banyak manfaatnya maka hal tersebut bisa dilakukan.
maaf jika banyak yang tidak aku ketahui, namun hanya bisa menangkap itu dari pada saudara kita yang berada di perpolotikan.
