Rabu, 13 Juli 2011

Ujian; musibah atau anugrah?

Barusan ngobrol dengan "bunda" yang kesekian. lama nian tak bertemu dan tiba-tiba bertemu. benar-benar anugrah yang luar biasa. beliau bercerita tentang kegagalan. dan subhanallah beliau menanggapinya dengan tenang, kalem dan subhanallah. luar biasa.

uangkap beliau, ini adalah ujian mbak. kita harus bisa mandairi untuk bertahan menghadapinya. dan ketika kita berhasil melewati ujian ini. rasanya ingin lari dan teriak "Aku Berhasil". dan itupun belum menuntaskan rasa senang dihati karena telah berhasil melewati ujian.

dan ketika pertolongan Allah itu datang, rasanya benar-benar hanya bisa nangis dan cengeng. tapi sungguh rasa bangga, bahagia, dan segala kesenangan atas pertolongan Allah itu timpah ruah dan benar-benar menyenangkan. kata senang yang tidak bisa diungkapkan dan digambarkan. lantas, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?

Maha Benar Allah dengan firman-Nya

Kembalikan Senyumku

Sekian lama mendung masih disini
Belum permisi tinggalkan pengap didada
Kecewanya hatiku hilangkan relung hati
Hampir saja ku mati mati rasa padamu
Kembalikan lagi senyumku yang manis seperti dulu
Ku rasa kini aku tertahan
Menahan luka yang amat dalam
Kembalikan lagi senyumku aku tak betah begini
Semenjak hati dan jiwa luka
Ku kehilangan senyum
Sekian lama mendung masih disini
Belum permisi tinggalkan pengap didada
Kembalikan lagi senyumku yang manis seperti dulu
Ku rasa kini aku tertahan
Menahan luka yang amat dalam
Kembalikan lagi senyumku aku tak betah begini
Semenjak hati dan jiwa luka
Ku kehilangan senyumku
Kembalikan lagi senyumku aku tak betah begini
Semenjak hati dan jiwa luka
Ku kehilangan senyum

Lembayung Bali

Menatap lembayung di langit Bali

dan kusadari

betapa berharga kenanganmu

Di kala jiwaku tak terbatas

bebas berandai memulang waktu



Hingga masih bisa kuraih dirimu

sosok yang mengisi kehampaan kalbuku

Bilakah diriku berucap maaf

masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu

oh cinta



Teman yang terhanyut arus waktu

mekar mendewasa

masih kusimpan senda tawa kita

kembalilah sahabat lawasku

semarakkan keheningan lubuk



Hingga masih bisa kurangkul kalian

sosok yang mengaliri cawan hidupku

Bilakah kita menangis bersama

tegar melawan tempaan semangatmu itu

oh jingga



Hingga masih bisa kujangkau cahaya

senyum yang menyalakan hasrat diriku

Bilakah kuhentikan pasir waktu

tak terbangun dari khayal keajaiban ini

oh mimpi



Andai ada satu cara

tuk kembali menatap indah surya-Mu

lembayung Bali