Minggu, 01 April 2012

Dilema Kader

kader produktif adalah kader yang berputar dan mengenal dakwah, ia hadir menungkupkan kekurangan yang ada, bukan sekedar prestasi menghujat dengan ketidakpuasan, melainkan ia menyampaikan pikirannya dan bergerak mewujudkannya. mengisi ruang kosong dari bangunan peradaban yang besar ini. sedikit mungkin menimbulkan problem baru, sebesar mungkin menghasilkan karya...semangat kamis optimis.


sebuah SMS 'tausiyah' yang masuk dalam HP saat aku sedang asik menikmati hari miladku (emang menikmati apa? TIDUR hehehe). ceritanya kemarin pulang ke Jombang pas milad, ditengah jalan dapet sms kayak gitu. dasar akunya lagi ngantuk ya ga aku baca seluruhnya. giliran udah akhir-akhir maret aku baca lagi, oh iya ada sms ini dari siapa juga ga bales.

mungkin ini kisah tentang orang yang sedang mengeluhkan keluhan orang2 yang mengeluhkan dakwah (bingung?). entah cuma di kampusku atau di kampus lain juga demikian. memang sedang banyak keluhan terkait dengan dakwah. tapi yang bertahan juga banyak kok. yang mengeluh terkait dakwah dan sistemnya dikampus ada yang akhirnya berpisah, namun ada yang tetap bergabung namun mengambil rute yang berbeda(salah satunya aku). aku tidak tau siapa yang mengirimkan ini, entah karena akunya yang lagi sensitif atau gimana, yang jelas aku merasa menurut si yang SMS aku bukan kader yang produktif. entah definisi produktif yang seperti apa. apakah priduktif dengan adanya amanah lembaga atau bagaimana? jika aku memberikan pembelaan, aku rasa aku cukup produktif, yang pertama aku mulai menemukan duniaku sebagai seorang IT, sedikit merasakan bagaimana IT itu, berusaha kreatif dan terus mengasah kemampuan akademis. dalam bidang dakwah aku masih LQ, masih aktif di dalamnya, masih sering bertukar pendapat dan berdiskusi dengan teman2. dalam hal dakwah fardliyah aku masih pegang 1 kelompok LQ meski ada 3-4orang yang belum mapu aku follow-upi karena aku masih butuh belajar membagi waktu. dan adek2 LQku juga cukup produktif dilihat dari posisi dan peran mereka dalam dakwah meski tidak bergabung dalam dakwah. gomen ne klo yang SMS merasa sy tidak produktif.

terkait kata-kata menutup kekurangan yang ada. haik, menutup kekurangan untuk memperbaikinya dan terus berbenah. klo hanya sekedar menutup aib/kekurangan lantas kapan kekurangan itu akan diperbaiki jika disembunyikan terus. kembali gomen ne klo aku penuh dengan prestasi untuk menghujat. mungkin tanggapannya berbeda, aku pikir kata2ku adalah untuk berbenah tapi malah dianggap menghujat, nggih monggo.

masalah dan bukan masalah, itu subjektif jadi klo dikatakan aku membuat masalah, maaf-maaf dan maaf. cuma pesan simpel yang aku tau "sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat". yuks saling berlomba-lomba untuk bermanfaat bagi orang lain. gominasai...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar