Kamis, 10 Maret 2011

Fiqh Ikhtilaf Pertemuan 2

melanjutkan kajian fiqh ikhtilaf sebelumnya...

Contoh-contoh fiqh ikhtilaaf makbrur:
•    Meletakkan tangan pada saat taqbiratul ihram. Alasan: rasulullah pernah sholat di suatu kaum dengan sendekap namun dikaum lain tanpa sendekap.
•    Perbacaaan dalam membaca doa iftitah.(allahumma bai`it dan kabbirauwalhamdulillahdan …)
•    Apakah bismillah termasuk alfatihah atau bukan. Imam syafi`i: termasuk. Imam malik: tidak termasuk

Contoh-contoh fiqh ikhtilaaf mardud:
o    Berdoa kepada makam ulama atau apapun untuk mencari wangsit.
o    Jilbab itu adalah budaya orang arab bukan pesan dari al-quran.
o    “Berbuat baiklah niscaya Allah akan berbuat baik kepadamu”: semua orang baik nasrani, islam, maupun yahudi yang berbuat baik maka mendapatkan balasan yang baik.

Fiqh ikhtilaaf
Mengapa sampai terjadi perbedaan pendapat? Bukankah sama-sama al-quran dan haditsnya. (Karena dalam satu penafsiran al-quran dan al hadist  dimungkinkan terjadi perbedaan.)
1.    ikhtilafu lafadz ialah Perbedaan dalam memaknai lafadz2 arab. Karena al quran dan al hadist diwujudkan dalam bahasa arab. Dan perbedaan yang seperti ini adalah wajar. Tidak hanya terjadi dalam bahasa arab namun bahasa yang lain juga termasuk bahasa Indonesia. Misalnya: ada teman di Sumatra “naik apa?” – “naik kreta”. Kita memahami kreta adalah kereta api padahal yang dipahami orang Sumatra tersebut adalah mobil/motor(daerah Medan). Dalam bahasa arab perbedaan dalam memahami aulamastumunnisah dalam hal menbatalkan wudhu. Allah menyebutkan dalam surah al maidah ayat 6.mastum: (1) menyentuh/tersenggol, (2) mengistilahkan secara halus bahwaitu adalah hubungan suami istri. Laiqro` hafidzdin: tidak ada paksaan dalam agama. Sebuah berita atau perintah? (1) ada yang masuk sebagai perintah sehingga maknanya adalah larangan untuk memaksakan orang lain masuk islam. adapula yang mengatakan ini adalah sebuah berita sehingga maknanya adalah setiap orang berhak memilih islam atau tidak. contoh lain (Sariyah adalah pasukan perang yang berangkat kemedan perang tanpa disertai Nabi. Klo yang disertai Nabi Ghuswah.) sariyah akan berangkat ke tempat Yahudi. Nabi berpesan sholatlah kalian di tempat bani Khuraidhah. Namun sebelum sampai tempat bani khuraidhah sudah ashar sehingga terjadi perbedaan pendapat ada yang mengajukan sholat di tempat tersebut “kita harus sholat disini karena pesan Nabi adalah sebuah pesan yang bermakna kita harus berjalan cepat sehingga sampai di bani khuraidhah pada saat ashar”. Jadi penyelesaiannya adalah yang mau sholat disana ya sholat disana. Dan yang mau sholat di bani khuraidhah yang sholat di bani khuraidah. Dari jaman dahulu sering kali ada toleransi. Sekarang aza yang sulut dan tidak ada toleransi.
2.     ikhtilatul riwayat/perbedaan riwayat ialah perbedaan dalam meriwayatkan suatu hadist ada yang mensahihkannya ada yang hanya menghasankannya. Dalam memahami hadist Rasulullah. Dalam hal ini bisa jadi antara satu ulama dg ulama lain memiliki riwayat yang sama. Misalnya: penggunaan kata basmallah.(1) hadist tersebut terputus sanadnya/hadist mauquq di sahabat atau tabi`it.(2)hadist ini ternyata nggak  terputus ialah hadist marfu`. Termasuk ikhtilaf riwayah adalah: dalam melaksanakan azzahrotulta`dilu: mengkaji baik buruknya sanad  dalam hadist.
3.    Ikhtilatul mashodir(mashodir=masdhar=sumber=dalil) terjadi pebedaan dalil. Contohnya bacaan iftitah pada sholat. Hal tersebut terjadi karena perbedaan riwayat. Terjadi perbedaan cara pengambilan hokum. Contohnya adalah ketika ada seorang akhwat yang berjalan sendirian di lembah UGM di kegelapan malam ada 2 ikhwan yang naik mobil maka salah satunya ingin dia masuk dan ikut dalam mobil dia menggunakan Marsolihun mursalat mencegah keburukan pada akhwat itu. Namun ikhwan yang lain berkata dia bukan mahram kita jadi nggak boleh masuk mobil dan ikhwan yang ini menggunakan sadud dari`ah
4.    Ikhtilatul qowaid al ushuliyah (perbedaan kaidah ushuliyah). Misalnya Perbedaan makna umum dan khusus. Contohnya doa dalam sujud terdapat perbedaan: doa yang boleh dibaca ketika sujud adalah doa2 yang dicontohkan Rasulullah SAW dan nggak bisa seenaknya sendiri. Dan yang lain mengatakan doa dikala sujud adalah doa apa saja yang penting bahasa arab. Hal ini karena perbedaan tafsir hadist Rasulullah “sedekat-dekat posisi hamba dengan Allah adalah pada posisi sujut sehingga perbanyaklah berdoa kepada-Nya”. Contoh lain perbedaan seseorang dalam menggunakan alat. Ada alat yang namanya cangkul ada yang memahami cangkul hanya untuk mencangkul sawah nggak boleh yang lain. Ada yang mengatakan itu umum nggak harus sawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar