Rabu, 15 Juni 2011

Tugas Mid Semester Pengembangan Karir


Teori Pengembangan Karir
Pengertian karir atau dalam bahasa Inggrisnya tertulis career adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang selama ia bekerja. Menurut Driver, 1982, karir dapat dibagi dalam 4 tipe kelompok.
1. Steady State
Dalam kelompok ini disebutkan bahwa karir yang dipilih hanya satu jenis pekerjaan yang dilakukan selama masa kerjanya. Misalnya: sejak awal ia menduduki posisi sebagai salesman. Sampai bertahun-tahun kemudian ia akan tetap sebagai salesman. Tidak ada peningkatan posisi dan tidak ada perubahan jenis pekerjaan.
2. Linear
Pada kelompok linear, suatu karir mengalami peningkatan ke atas pada suatu jenis pekerjaan. Misalnya, sekarang Anda menduduki posisi sebagai salesman, kemudian karir Anda meningkat menjadi supervisor marketing lalu meningkat lagi menjadi manager marketing dan seterusnya.
3. Spiral
Pada kelompok spiral ini, karir Anda adalah menekuni pekerjaan dalam kurun waktu lama, antara 5-10 tahun. Kemudian Anda akan keluar dari tempat kerja dan membuka usaha sendiri atau beralih ke pekerjaan lain namun dengan keahlian dan kemampuan yang sama seperti pekerjaan sebelumnya.
Misalnya saja, Anda bekerja sebagai seorang sales selama 7 tahun pada sebuah toko alat tulis. Kemudian Anda keluar dan membuka usaha toko alat tulis sendiri. Keahlian mengelola toko tersebut telah dikuasai berkat pengalaman Anda selama 7 tahun bekerja tersebut.
4. Transitory
Jika Anda termasuk dalam kelompok ini biasanya berkarir dalam berbagai jenis bidang pekerjaan dan dalam jangka waktu yang cepat dengan tujuan menguasai berbagai keahlian dari pengalaman bekerja ini. Misalnya saja Anda sekarang bekerja sebagai seorang fotografer. Kemudian beralih menjadi web designer dan terus beralih pekerjaan sampai Anda memilih menekuni salah satu dari berbagai profesi yang telah dicoba.
Proses perkembangan karier Super dibagi atas lima tahap, yaitu :
1.  Tahap Pengembangan (Growth) mulai dari saat lahir sampai umur lebih kurang 15 tahun adalah ketika anak mengembangkan berbagai potensi , pandangan khas , sikap , minat , dan kebutuhan-kebutuhan yang dipadukan dalam struktur gambaran diri (self-concept structure). Selama tahapan ini individu membentuk sikap dan mekanisme prilaku yang penting untuk konsep diri yang ia perlukan untuk kehidupan nanti. Ditambah dengan pengalaman dan pengetahuan mengenai dunia kerja, maka seorang akan mampu menentukan pilihan-pilihan tentative dan akhirnya mencapai keputusan akhir mengenai karirnya. Secara umum pada masa growth ini terjadi perubahan secara fisik dan psikologis.
2.  Tahap Eksplorasi (Exploration) dari umur l5 sampai 24 tahun adalah ketika seorang remaja memikirkan berbagai alternatif jabatan, tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat. Secara nyata digambarkan ketika indifidu mulai mengumpulkan informasi-informasi yang spesifik mengenai diri sendiri dan mengenai dunia kerja. Lebih lanjut periode ini menjelaskan bahwa berbagai stereotif yang dimiliki individu pada tahapan growth berkembang lebih jauh dengan adanya tambahan informasi yang didapatkan. Individu tersebut akan belajar lebih banyak lagi mengenai karir dan dunia kerja dan dengan informasi tersebut mulai dicocokkan dengan bakat dan minat yang dimiliki dan diimplementasikan pada konsep dirinya dalam pekerjaan. Selain itu pada fase ini seorang individu dituntut untuk mampu menunjukkan kontribusi untuk organisasi. Individu ditantang untuk mampu mengembangkan konsepn diri professional yang bsik.
3.  Tahap Pemantapan (Establishment) dari umur 25 sampai 44 tahun adalah ketika memasuki masa dewasa awal dan bercirikan usaha tekun memantapkan diri melalui seluk-beluk pengalaman selama menjalani karier tertentu. Pada tahapan ini dibagi menjadi 3 subtahap. Ialah:
a. Crystallizing
Individu mulai menyempitkan pilihan karir dan memikirkan jenis pekerjaan seperti apakah yang ia ingin jalankan.
b. Specifying
Tahapan ini mengharuskan individu untuk memutuskan pekerjaan mana yang paling sesuai dengan dirinya diantara pilihan pekerjaan yang telah dipikirkan semula.
c. Implementing
Tahapan ini muncul ketika individu membuat rencana untuk memenuhi tujuan karir (career goal). Mengidentifikasi rekan kerja dan menanyakan hal-hal yang menyangkut pekerjaannya dalam rangka optimalisasi dalam pekerjaan yang tengah dijalani.
4.  Tahap Pembinaan (Maintenance) dari umur 45 tahun sampai 64 tahun adalah ketika orang yang sudah dewasa menyesuaikan diri dalam penghayatan jabatannya. Individu mencoba untuk menstabilkan pekerjaan yang telah dipilihnya dengan cara beradaptasi dengan lingkungan kerha melalui potensi-potensi yang ia miliki untuk tetap berkembang serta kesempatan untuk mempromosikan jabatan. Pada tahapan ini banyak membutuhkan otonomi yang tinggi sehingga menghasilkan sebuah kekreatifan dan menciptakan inovasi. Subtahapan ini antara lain:
a. Stabilizing
Ketika individu memulai pekerjaan dengan ekspektasi untuk tetap tinggal pada pekerjaan yang sama dalam periode waktu tertentu. Individu mulai memantapkan pekerjaannya dan menentukan apakah mereka memiliki kemampuan yang diperlukan untuk sukses dalam pekerjaan mereka saat ini.
b. Consolidating
Individu lebih nyaman dan merasa aman dengan pekerjaan mereka.
c. Advancing
Menunjukkan focus individu untuk memberikan performa kerja yang baik dan dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi.
5.  Tahap Kemunduran (Decline) adalah ketika orang memasuki masa pensiun dan harus menemukan pola hidup baru sesudah melepaskan jabatannya. Individu mulai merencanakan untuk berhenti dari pekerjaannya dan lebih memanfaatkan waktu untuk kegiatan lainnya dalam kehidupan. Tugas perkembangan yang dimiliki adalah membangun sebuah identitas yang kuat di luar bidang pekerjaannya dan berusaha mempertahannkan performa kerjapada tingkat yang dapat diterima. Sub tahapan ini antara lain:
a. Decelerating
Ditunjukkan dengan penurunan perfoma dalam kerja dan meulai memikirkan mengenai pensiun
b. Retirement planning
Individu telah membuat rencana mengenai financial dan aspek social dari pension.
c. Retirement living
Ketika individu berhenti bekerja dan mengikuti rencana yang ia buat sebelumnya mengenai pensiun.

Konsep diri dalam pengembangan karir yang saya buat:
Bekerja dalam bidang yang kita sukai dan yang memang kita kuasai adalah impian setiap orang. Kesuksesan seseorang biasanya dinilai dari pekerjaan apa yang digelutinya, berapa pendapatannya dan kekayaan apa saja yang dimilikinya. Tapi sebenarnya kesuksesan seseorang itu tidak hanya dinilai seperti itu saja. Kesuksesan itu tidak hanya sekedar bekerja dan mendapatkan uang, namun keadaan di mana orang tersebut merasa nyaman dan mencintai pekerjaannya. Agar dapat mencapai kesuksesan dalam bidang yang kita cintai dan kita kuasai, maka karir dalam dunia kerja kita harus di rencanakan dengan baik.
Karir yang cemerlang tidak terjadi begitu saja seperti membalikkan telapak tangan. Namun sebuah karir yang cemerlang memerlukan perencanaan matang, persiapan dan kerja keras yang nyata untuk membangun karirnya tersebut. Beberapa tahapan yang dilakukan antara lain:
Membuat Sebuah Perencanaan
Ditahap awal ini kita akan memikirkan tujuan dan impian apa yang ingin dicapai. Kita membuat perencanaan dari beberapa ide-ide yang bisa kita laksanakan untuk mewujudkan tujuan dan impian-impian itu. Membuat rencana di tahap awal karir adalah hal mutlak dilakukan. Tanpa perencanaan semuanya akan berantakan. Rencana yang dipikirkan tersebut berisi tentang berbagai langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan kita, halangan-halangan yang mungkin terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam hal ini dapat menggunakan analisis SWOT. Dengan perencanaan yang baik, maka apapun yang terjadi dalam karir, tentu kita sudah memiliki berbagai jalan keluar yang bisa dicoba untuk menyelesaikannya. Niscaya jalan menuju kesuksesan akan terbuka satu per satu.
Tulis Rencana Tersebut
Jika rencana yang kita pikirkan hanya tetap kita pikirkan, rencana itu hanya akan tinggal rencana. Mungkin saja dengan berjalannya waktu dan berbagai masalah yang kita hadapi dalam perjalanan karir kita membuat kita lupa akan rencana awal untuk mencapai tujuan dan impian kita sehingga kita akan tetap berjalan di tempat, tidak akan pengembangan dan peningkatan yang baik dalam karir yang kita tempuh.
Untuk itu, kita menuliskan rencana yang sudah kita buat tersebut. Dengan menuliskan rencana-rencana pribadi kita, berarti Anda mempunyai pedoman, apa saja yang harus Anda lakukan. Jika belum cukup lakukan dengan visualisasi, misalnya menggambarkan tujuan akhir yang sangat ingin kita capai.
Tentukan Rencana Kita sendiri
Jangan tergantung pada orang lain. Rencana yang sudah dipikirkan harus kita tentukan sendiri. Jangan mengandalkan orang lain agar terlaksananya rencana kita. Karena setahu apapun orang lain terhadap kita, diri sendiri lebih memahami tentang diri kita. Karir apa yang terbaik untuk kita, dan seperti apa kita menyelesaikan masalah dalam hidup ini.
Tentukan Penilaian Terhadap Kemampuan Diri Sendiri
Dalam merencanakan karir, kita dituntut untuk jujur terhadap kemampuan diri sendiri. Kelemahan dan kekuatan yang dimiliki hanya kita yang tahu. Dengan jujur terhadap kelebihan dan kekurangan diri sendiri, kita dapat menentukan rencana yang maksimal yang dapat dilakukan dalam mencapai tujuan.
Ambil Tindakan Sekarang!
Orang yang sukses adalah orang yang segera bertindak! Membuat keputusan setelah kita menyelesaikan rencana-rencana yang telah disusun. Biasakan untuk memanfaatkan waktu dengan bijaksana. Jangan suka menunda-nunda pekerjaan. Lakukanlah apa yang bisa kita lakukan hari ini.  Jangan menunggu besok karena belum tentu hari esok itu akan datang sebaik hari ini.
Dalam kenyataannya sebagai seorang guru maka kita harus mempersiapkan diri menjadi seorang guru. Diantara 4 pilihan pengembangan karir tersebut akan kita analisis satupersatu kaitannya dengan profesi guru yang akan kita geluti.
1. Steady State
Dalam contohnya menjadi guru dengan jabatan yang tetap dan tidak ada perubahan dalam karirnya. Biasanya dialami pada tingkat jabatan 3… atau 4… sehingga karir dan gaji yang didapat tetap dan tidak berubah.
2. Linear
Pada posisi ini guru awalnya menjadi guru junior lantas menjadi guru senior dan kemudian meningkat menjadi kepala jurusan dan terus meningkat.
3. Spiral
Guru bekerja disebuah sekolah untuk mempelajari system dalam sekolah tersebut dan kemudian keluar dari sekolah tersebut dan mendirikan sekolah baru. Mungkin seperti ini yang ingin saya lakukan.
4. Transitory
Sepertinya tidak cocok untuk guru.

Jika diimplementasikan dalam teori Super
1.  Tahap Pengembangan (Growth) pada masa ini, saya ditanamkan oleh ayah mengenai semua profesi sebagai guru. Sehingga gambaran paling besar adalah profesi guru. Kebetulan ayah juga seorang guru sehingga contoh yang dari dekat sudah ada.
2.  Tahap Eksplorasi (Exploration) dalam masa ini adalah masa-masa saya mengembangkan diri di organisasi sehingga mulai terbiasa dan mebiasakan diri untuk memanagemen. Seperti teori spiral yang ingin saya terapkan saya belajar untuk menghandle fungsi organisasi sehingga kelak nanti saya sudah memiliki kemampuan untuk memanagemen sebuah sekolah.
3.  Tahap Pemantapan (Establishment) pada tahapan ini saya berencana untuk memasuki sebuah sekolah yang berkualitas dan memahami betul segala seluk beluk untuk sebuah sekolahan. Dan setelahnya segera mendirikan sekolah untuk dikelolah sendiri.
4.  Tahap Pembinaan (Maintenance) setelah memiliki sekolah sendiri maka peran selanjutnya adalah mengelola dengan baik sekolah tersebut dan menerapkan prinsip managemen yang telah dipelajari dalam organisasi sebelum memasuki masa kerja.
5.  Tahap Kemunduran (Decline) pada masa ini saya akan berusaha berpindah karir mungkin menjadi pedagang sehingga ketika pension sudah tidak lagi tergantung pada gaji.
6.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar