Rabu, 07 Agustus 2013

Copas..
"Berlabuh di negeri takwa"
oleh : ust.hilman rasyad
Dalam kuliah subuh masjid Ui

"Ramadhan sarana tarbiyatul iman"

"Hanya orang berimanlah yg menyibukan ramdan dengan amalan ibadah"

"Perkara puasa itu dibentengi dengan iman"

"Setelah iman, maka yg dihasikan pada bulan ramadhan adalah kesabaran"

"Sabar ada tiga,
1.  sabar pada ketaatan
2. Sabar dalam meninggalkan kemaksiyatan
3. Sabar ketika ditimpa musibah"

"Selain iman dan sabar yg kita dapatkan di bulan ramadhan adalah mujahadah"

" tidak dapat mendapat kemenangan tanpa adanya keimanan, keaabaran dan mujahadah"

" kesimpulan dari 3 point yg kita dapatkan di bulan ramadhan yaitu (iman, sabar  mujahadah) bermuara pada takwa"

" takwa itu mengandung makna
1. Takut
2. Hati2
Sehingga takwa itu mengerjakan perintah sesuai keinginan Allah, dan menjauhkan larangan Allah sesuai keinginan Allah"

"Kegagalan di bulan ramadhan adalah karena kita melanggar selera/keinginan Allah"

" Takwa itu harus bersifat kolektif, bukan individu"

" kisah kolektif takwa diabadikan di dalam alquran, yg membagi 3 golongan
1. Gol. Yg melanggar ketaatan Allah
2. Gol. Yg taat pada Allah dan menasehati gol.1
3. Gol. Yg taat pada Allah dan menasehati gol.2 untuk tidak menasehati gol. 1

Maka yg selamat hanyalah gol.2

Kisah tersebut mempunyai hikmah akan mengajak pada ketakwaan kolektif

Hingga Ramadhan juga sebagi bulan untuk menyeru kebaikan"

" Takwa di bulan ramadahan dapat dapat diaplikasikan sebagai Tarbiayud Dakwah"

" Maka percuma ketika di bulan ramadhan kita berlelah2 dlm amalan di bulan ramadhan, namun  paska Ramadhan kita hanya menikmati ketakwaan secara individu tanpa menghimpun ketakwaan2 dalam mengajak pada kebaikan."

Intinya adalah yang dihasilkan di bulan ramadhan
1. Keimanan
2. Kesabaran
3. Mujahadah/ kesungguhan

3 hal tersebut bermuara pada ketakwaan.

Takwa yang semestinya bukanlah untuk dinikmati diri sendiri, namun harus dihimpun hingga mengasilkan ketakwaan yang lain dalam kontek dakwah.

Wallahu 'alam
Semoga bermanfaat 

*ditulis oleh
Ilham Ramdoni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar