Selasa, 29 April 2014

its me now!

beberapa saat ini benar-benar sedang banyak bercerita tentang #ibu baik di twitter maupun di blog ataupun di g+. sejak awal saya sangat menghindari bercerita tentang beliau di ranah publik. tapi entah mengapa untuk saat ini rasanya saya hanya butuh teman yang benar-benar berada di sisihku dan mendengarkan apa yang ku katakan, menemani tiap tetes air mata yang keluar. entah berapa kali lagi akan keluar kata "lelah"..."capek" tapi mencoba berpura-pura tegarpun tidak membuatku lebih kuat. pertarungan sedih sekali ketika kata-kata itu yang keluar, namun pertarungan ini bukan dengan orang tua ku namun dengan apa yang "ada" pada orang tuaku.

semua tekanan itu membuatku kembali pada masa trauma dulu. semua serasa menyedihkan dan menyakitkan. kata kasar, suara melengkin meskipun tidak ditujukan kepadaku tetap membuatku merasa jenuh dan tertekan. jika Allah bilang alam Allah sangat luas dan aku begitu suka untuk pergi keluar saat ini bahkan untuk pergi dari rumah harus cuma dengan alasan ke sekolah. dulu aku yang begitu bebas untuk menikmati indahnya alam-Nya mencari secarik ide dari alam-Nya kini terkukung dalam kamar 3,25 x 3,25 m. tidak lebih. dengan semua rutinitas yang hanya bergaul dengan laptop membuat ku semakin merasa terasing. bahkan teman yang datangpun seolah dicurigai dengan tatapan sinis, kata-kata menusuk.

pada saat itu semua hanya kembali kepada-Nya. memperbaiki ibadah adalah tujuan yang harus tercapai saat ini. mendekat kepada-Nya adalah yang begitu indah. dan Allah banyak menghadirkan orang-orang yang begitu perduli denganku. silih berganti menemaniku, menyemangatiku untuk bersabar, dan membantuku untuk tetap tegar. mereka yang mencintaiku tanpa bosan mendengarkan kata-kata keluhanku yang tiap kali terlontar. dia yang begitu sabar membuatku tersenyum saat semua keluahan dan istigfar hanya keluar pada saat itu. Gusti Allah mboten nate sare....

Allah itu adil sekali ketika menghadapkanku dengan keluargaku yang mendzalimiku namun di sisi lain banyak orang yang menyayangiku. membuatku tersenyum dengan sedikit canda tawa meskipun melalui sms. masyaAllah. Allah membuat kita terluka untuk mengabarkan banyak orang yang sayang dengan kita. dan saya juga sayang dengan mereka :-) Allah terima kasih :-)

saya minta maaf kepada murid-murid saya yang akhirnya saya gagal untuk mencoba menjadi guru yang profesional. ndak enak sekali ketika sebelum berangkat ngajar sudah dibuat menangis. dan anak2 akhirny menjadi korban "belajar sendiri". saya minta maaf mengurangi hak kalian. saya butuh menengkan dan menegarkan diri saya dulu. saya hanya tidak ingin membuat kalian melihat air mata saya. saya sayang kalian :-) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar