Senin, 17 Juni 2013

Dia Kecewa


Bercerita tentang seseorang senpai *senior* di tarbiyah dulu. Sebelum aku aktif dia sudah aktif. Saat aku masih "anak-anak" dia sudah menempati posisi penting. Kita berbeda ranah beda amanah dan tidak sering bertemu dan ketika bertemu lebih sering membahas masalah kuliah bukan amanah.

Hingga beberapa tahun kemudian kulihat dia mulai berubah. Akun sosmed-nya, sampai ringtone yang dulu tarbiyah banget sekarang jadi berubah, ah mungkin cuma perasaan aja. Hingga seseorang mengatakan kepadaku "dia sudah keluar dari tarbiyah lho". :-O

Lama tidak ketemu, dan tiba-tiba dia menyerang tarbiyah, HTI, terkait masalah BBM yang di kritisi oleh kedua harokah ini.

Entah apa yang sebenarnya terjadi, mengapa kecewa, mungkin saya bukan orang yang tepat yang akan membahasnya. Saya juga pernah kecewa, namun akhirnya saya paham kekecewaan saya karena saya terlalu berharap kepada manusia bukan pada Allah.

Apapun yang terjadi, saya mewakili tarbiyah minta maaf jika ada kesalahan siapapun dalam jama`ah ini yang membuat kecewa. Kita sangat senang ketika diingatkan, tapi dengan cara yang ahsan dengan akhlak mengingatkan yang baik. Karena diingatkan oleh saudara semuslim dengan cara menjatuhkan di depan orang lain itu menyakitkan. :-)

intermezzo:
suatu saat Hasan al-Banna sedang menyampaikan sebuah kuliah mengenai sebuah hadist. Dalam forum tiba-tiba ada seseorang yang menyela dan berkata "hadist itu hadist dhoif, kenapa harus dibahas?". Hasan al-Banna tetap diam tersenyum dan meneruskan kuliahnya. Lelaki itu kembali menyela. Hal itu terjadi hingga 3x. Hingga di akhir perkuliahan Hasan al-Banna mendatangi lelaki itu dan menjelaskan sanad-sanad yang menunjukkan hadist itu hasan shahih. Hingga lelaki itu merasa malu dan bertanya "kenapa tidak anda sangkal saja pernyataan saya tadi, apa anda tidak takut di-ragu-kan oleh jama`ah anda?". Hasan al-Banna menjelaskan jika dia menyangkal di depan publik bisa jadi lelaki ini akan begitu malu dan kehilangan harga diri.

mungkin itu yang sedang coba saya terapkan. jika ingin berdiskusi silahkan tapi tidak di depan publik. No problem jika saya yang malu *wajah saya wajah gedhek kok* namun jadi malah membuat orang lain in-feel dan kita kehilangan reputasi untuk kembali berdakwah dan bermanfaat bagi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar